Camat Basira Inspektur Upacara HUT ke 76 PGRI dan HUT ke 50 Kopri

Selasa, 30 November 2021 - 11:22:08 WIB Cetak

BASIRA - Pemerintah Kecamatan Bagan Sinembah Raya Kabupaten Rokan Hilir menggelar upacara peringatan Hut Korpri ke-50 dan Hut PGRI ke-76 Tahun 2021 di halaman Kantor Kecamatan Basira.Selasa (30/11).

Upacara tersebut berlangsung hikmad dan lancar, bertindak sebagai Inspektur Upacara Camat Bagan Sinembah Raya Drs HM Yusuf MSi.

Pengibaran Bendera Merah Putih dan membaca teks Pancasila oleh Inspektur Upacara serta Pembukaan UUD 1945 dibacakan,Rapi Spd pengucapan Panca Prasetya Korpri Suedi, membaca teks Ikrar Guru Indonesia,Sugianto.

Upacara itu juga diikuti Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Indra Lukman Prabowo SH Sik yang diwakili oleh a Lantas AKP Syaf Yandra SH, Danramil 03/Bgs diwakili oleh Serka Salamun dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Hasanuddin Ritonga SHi dan Kepala Kepala Pukesmas Bortrem dr Sri Purwati Ninggsih, Ketua PGRI Kecamatan Basira,Sumanto,SPd dan Ketua TP-PKK Sri Mulyani Yusuf SE, Korwildik Mery Saprida Sahir SPd.

Dalam pembacaan pidato amanat Menteri pendidikan,kebudayaan,riset dan teknologi Republik Indonesia Inspektur Upacara Drs HM Yusuf MSi mengucapkan Taniah Hari Jadi PGRI ke 76 dan HUT Kopri ke 50.

menyebutkan peringatan Hut Korpri ke-50 mengambil tema “ASN Berakhlak Melayani Sepenuh Hati” dan tema Hut PGRI ke-76 serta Hari Guru Nasional “Bergerak Dengan Hati, Pulihkan Pendidikan, Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”.

“Jadikan Hut Korpri menjadi momentum refleksi, menjaga soliditas dan solidaritas untuk meningkatkan kinerja dalam bidang pelayanan publik. Tingkatkan semangat profesional ASN sehingga fungsi organisasi memantapkan sebagai perekat pemersatu bangsa dan netralitas seluruh anggota khususnya di Kecamatan Bagan Sinembah Raya” Ucapnya.

Dalam Amanah tersebut Drs HM Yusuf MSi,menyebutkan baik Korpri maupun PGRI dan Guru, jadilah teladan ditengah-tengah masyarakat untuk pencegahan, pengendalian maupun penanganan Covid-19.

“Mari kita ajak keluarga, teman dan tetangga untuk ikut divaksin. Karena vaksin ini salah satu memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” Ucap Camat

Dilanjutkan Camat Basira dalam amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,Riset dan Teknologi, Nadiem  Anwar Makarim menyampaikan tahun lalu adalah tahun penuh ujian, kita semua tersandung dengan adanya pandemi,guru dari Sabang sampai Merauke terpuku, secara ekonomi, terpukul secara kesehatan dan terpukul secara batin.

Disini guru dituntut agar siswa dan siswi tidak ketingalan pelajaran dengan cara melalui proses belajar secara teknologi sehinga guri mau tidak mau menyederhanakan kurikulum guna memastikan murid tidak belajar dibawah tekanan.

Guru diseluruh Indonesia menangis melihat murid mereka semakin hari semakin bosan dalam proses pembelajaran sehinga kehilangan kedisplinan, tidak hanya tekanan psikologis karena pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetapi banyak juga guru mengalami tekanan ekonomi untuk memperjuangkan keluarga agar bisa makan.

Sangat wajar jika situasi ini banyak guru yang terdemotivasi dan ternyata ada fenomena yang tidak terkira, seperti saat saya menginap dirumah guru honor di Lombok Tengah dan juga saat saya menginap dirumah seorang guru pengerak di Yogyakarta, walaupun ditengah situasi pandemi dengan serba keterbatasan saya sama sekali tidak mendegar kata putus asa dari semua guru.

Bahkan terobosan-terobosan yang mereka inginkan disekolah mereka, dengan wajah semangat terlihat mereka membahas Platform teknologi yang cocok untuk mereka dengan penuh percaya diri mereka memuji dan mengkritik kebijakan dengan hati nurani mereka.

Menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menyampaikan melalui amanatnya berawal dari situ menyadari bahwa pandemi tidak memadamkan semnagat para guru tetapi justru menyalahkan obor perubahan dengan tujuan guru-guru se-Indonesia mengingikan perubahan dan kami mendengarnya itu.

Guru Seindonesia  mengingikan kesempatan yang adil dalam mencapai kesejahteraan yang manusiawi dengan akses terhadap teknologi dan pelatihan yang relevan serta praktis dan guru se-Indonesia mengingikan pemimpin sekolah-sekolah mereka berpihak kepada murid bukan kepada birokrasi dengan merdeka untuk inovasi tanpa dijajah dengan keseragaman.

Sejak pertama dicetuskan  sekarang merdeka belajar sudah berubah dari kebijakan menjadi suatu gerakan, penyederhaan kurikulum dengan satu kebijakan berhasil melahirkan ribuan inovasi pembelajaran.

Gerakan tersebut semakin kuat karena ujian yang saat ini kita hadapi tidak dapat dibendung atau diputarbalikkan, semakin hidup dalam setiap saya dan guru punya keberanian untuk melangkah maju menuju satu tujuan utama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Disampaikan Kembali Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dirinya tidak akan menyerah untuk memperjuangkan kemerdekaan belajar demi kehidupan dan masa depan guru se Indonesia yang lebih baik.

Usai membacakan amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi rangkaian acara peringatan HUT PGRI ke 76 dan Kopri ke 50 dengan mengelar vaksinasi massal di kantor kecamatan Basira.(Ndri)

 




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ