BASIRA- Meski adanya Recopussing atau pengalihan anggaran APBD tidak serta merta menghambat lajunya pembangunan infrastruktur di 'Negeri Seribu Kubah.
Namun, proses pembangunan malah menghambat masyarakat dalam beraktivitas. Salah satunya di Jln Utama Sidomulyo Kelurahan Bagan Sinembah Kota Kecamatan Bagan Sinembah Raya (Basira) Kabupaten Rokan Hilir.
Akibat material yang diletakkan memakan badan jalan dan tidak ada diberi tanda-tanda ada tumpukan matrial seorang pengendara sepedamotor terpaksa menjalani perawatan medis dan masih terbaring di salah satu klinik.
Berdasarkan data yang dirangkum, Senin (13/09/2021), pengendara sepedamotor itu adalah Yogi (26) warga Dusun Bukit 5 Kepenghuluan Bagan Sinembah Barat Kecamatan Bagan Sinembah Raya.
Ia mengalami luka-luka yang cukup serius akibat menabrak tumpukan material jenis pasir di badan jalan pembangunan yang menelan APBD Rohil senilai Rp 534.832.930,59,- Sabtu (11/09) malam lalu.
Kepada wartawan, Yogi mengaku pada saat kejadian ianya baru kembali dari Bagan Batu menuju kediamannya di Dusun Bukit 5.
Karena material yang hampir memakan separuh badan jalan, dan padatnya arus lalulintas, tumpukan material pun tak terhindarkan lagi.
"Alhamdulillah sekarang sudah mendingan, ya harapan saya apalagi sudah menjadi korban, kontraktor pekerjaan wajib memikirkan pengendara, jangan sampai pembangunan infrastruktur malah menghambat masyarakat apalagi sampai mengalami kecelakaan," kata Yogi sembari menahan rasa sakit saat ditemui di Klinik dr Singgih, tidak jauh dari lokasi kejadian, Senin (13/09).
Terkait kejadian dan tindakan yang membahayakan itu, Ketua Karang Taruna Basira, Andri sangat menyayangkan peristiwa itu terjadi.
"Sebaiknya, pihak rekanan juga mempertimbangkan kenyamanan masyarakat yang melintas, jangan mentang-mentang membangun, masyarakat malah jadi korban," ketusnya.
Oleh karenanya, ia dan Karang Taruna tingkat Kelurahan Bagan Sinembah Raya bersama masyarakat akan terus memantau proses pembangunan drainase tersebut.
"Sebab, tadi ada yang menurut saya kurang pas ketebalannya, saya protes baru diperbaiki. Jadi pembangunan drenaise tersebut sangat diragukan kualitasnya, maka dari itu setiap prosesnya akan terus kami pantau, jangan sampai kami yang menggunakan fasilitas dari APBD malah dirugikan," tuturnya. (Red)