Warisan Budaya.

Dukung Pelatihan Tudung Manto, Nizar Targetkan 100 Pengrajin Baru.

Senin, 07 Maret 2022 - 17:30:20 WIB Cetak

Dukung Pelatihan Tudung Manto, Nizar 
Targetkan 100 Pengrajin Baru.

     (Momenriau.com Lingga). Bupati Lingga, Muhammad Nizar mendukung kegiatan Pelatihan Tudung Manto bagi Tenaga Kerja Mandiri Tahun 2022, yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lingga, di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga, pada hari Senin (07/03-2022). 


     "Saya hadir disini, sebagai bentuk dukungan dan men-suport kegiatan oleh para pengrajin serta teman-teman Disnakertrans dan Dekranasda, dengan demikian, mudah-mudahan pengetahuan ini nantinya bermanfaat", ucap M.Nizar. 
     Kegiatan ini, memang fokus pada pelestarian warisan budaya melayu, yang sudah turun-temurun. Oleh karena itu patut dipertahankan dan lestarikan, mengingat Tudung Manto juga sudah mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang mutlak berasal dari Kabupaten Lingga. 
     "Upaya-upaya ini memang perlu kita lakukan, agar warisan ini tidak hilang, dengan hadirnya pengrajin pada pelatihan sejumlah belasan orang ini, maka rencana kita bersama, saya optimis akan tercapai, karena target saya itu harus ada 100 orang pengrajin selama periode Nizar-Neko", tegas Bupati Lingga.


     Apalagi, rencana pemerintah daerah ingin menjadikan rekor muri dengan kegiatan pemakaian 1000 Tudung Manto. Namun hal ini perlu dimatangkan lagi, dengan hadirnya pengrajin-pengrajin dalam membuat Tudung Manto. 
     "Terimakasih kepada Disnakertrans yang telah bersama-sama, dalam giat melestarikan warisan budaya ini dan selamat kepada pengrajin yang hari ini hadir, semoga bermanfaat", tambah M.Nizar.
     Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lingga, Sabirin mangatakan, "kegiatan pelatihan diselenggarakan selama 15 hari, dimulai dari tanggal 7 s/d 21 Maret, dengan harapan, pelatihan-pelatihan selanjutnya bisa digalakkan ke desa-desa yang ada di Kabupaten Lingga". 
     "Salah satunya, Desa Berhala, desa yang memiliki potensi pariwisata dekat perbatasan Provinsi Jambi, dengan demikian, ledepannya, banyak pengunjung dari Jambi yang berlibur kesini, kehadiran Tudung Manto bisa menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Lingga yang bisa mereka bawa pulang sebagai buah tangan".
     "Kegiatan ini perlu kita laksanakan sebagai bentuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal, ini juga termasuk ciri khas dari pada Bunda Tanah Melayu, jadi tidak hanya tekat Tudung Manto, akan tetapi, juga kegiatan menenun, seperti Kain Talepok," ujar Sabirin.
     Sementara itu, Ketua Dekranasda Lingga Maratusholiha Nizar, menegaskan, "pelatihan yang dibuat bersama Disnakertrans ini, salah satu upaya mendukung pelestarian Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia, yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2015 lalu".
     "Kegiatan ini juga difungsikan untuk memotivasi masyarakat, guna mempertahankan maupun mencintai produk lokal yang merupakan khazanah kebudayaan Melayu,   selain itu, pelatihan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, " tambah Ibu Maratusholiha Nizar.
     "Kita harus serius dan fokus dalam mempertahankan dan melestarikan warisan budaya asli Kabupaten Lingga ini, agar bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat luar Kabupaten Lingga, jangan sampai warisan ini tenggelam, sehingga, pada akhirnya diambil daerah lain", tegas Maratusholiha Nizar.
     Sebagaimana diketahui, Tudung Manto telah mendapatkan HAKI, sejak 2010 dengan pengakuan secara perorangan atau pribadi. Dan seiringnya waktu, pada tahun 2021 Hak Cipta atas Tudung Manto kini melekat pada pemerintah Kabupaten Lingga. 
     Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka perlindungan Pengetahuan Tradisonal berdasarkan Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.(Sumber: Prokopim Lingga/editor:edysam).




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ