Tabrakkan

Laut Itu Luas, Kalau Karam Diterpa Badai, Karena Faktor Alam, Terjadi Tabrakkan Trol Dengan Tug-Boat, Faktor Apa Ya ?.

Sabtu, 12 September 2020 - 10:37:46 WIB Cetak

Laut Itu Luas, Kalau Karam Diterpa Badai, Karena Faktor Alam, Terjadi Tabrakkan Trol Dengan Tug-Boat, Faktor Apa Ya ?.


     (Momenriau.com Lingga). Beberapa awak media, pada hari Jum'at (11/09-2020), dari pelabuhan jagoh berlayar menuju kampung Sembuang Pulau, untuk mengkonfirmasi seputar kejadian "Tug-Boat" yang menabrak kapal pompong nelayan milik warga desa Penuba Timur, diperairan seputar "Pulau Pandan" beberapa waktu lalu.

Saat Kapal Trol La Deni yang ditabrak, setengah tenggelam digandeng oleh dua unit Kapal Trol menuju kediaman La Deni.(Ket-foto).


     Seperti yang pernah dirilis media ini, bahwa pemberitaan "Tug-Boat" menabrak kapal pompong nelayan milik warga desa Penuba Timur tersebut, akan disambung, setelah pemilik kapal pukat yang naas itu diketahui oleh awak media.
     Informasi yang dihimpun serta menurut data foto yang awak media dapatkan, bukan "kapal pompong" nelayan, akan tetapi kapal "pukat" dan atau "Trol" sesuai dengan penjelasan pemilik kapal yang diketahui kemudian adalah bernama "La Deni". Saat ini kapal "Trol" tersebut sudah berada dikediaman "La Deni" karena begitu ketemu, dengan bantuan dua unit kapal "Trol" lainnya, digandeng ke kampung Sembuang Pulau, dimana "La Deni" berdomisili.

Kapal Trol La Deni yang ditabrak sudah berada dikediamannya (Jum'at 11/09-2020/Ket.Foto).


     Singkat cerita, sesampainya beberapa awak media yang berlayar dari pelabuhan Jagoh dirumah "La Deni", yang mengaku sebagai pemilik " Trol" yang ditabrak, maka digalilah informasi dari lelaki dimaksud berkaitan dengan pasca kejadian penabrakan kapal milik "La Deni" tersebut.
     Ditanya oleh awak media, tentang bagaimana akhirnya persoalan kecelakaan laut yang dialami oleh kapal "Trol" miliknya (La Deni-redred), dengan jelas "La Deni" mengatakan, "masalahnya sudah diselesaikan dengan suatu perdamaian dengan pihak Tug-Boat".
     Diterangkan oleh La Deni kepada awak media, "awalnya, sejak kejadiaan penabrakan, selama tiga hari kami mencari, namun tidak ketemu juga, maka saya dengan pihak Tug-Boat, melakukan nego, pada waktu nego tersebut, semula saya minta ganti rugi sebesar 150 Juta Rupiah, pihak Tug-Boat tidak mau, kemudian setelah terjadi percakapan panjang, maka pihak Tug-Boat, cuma setuju mengganti kerusakkan sejumlah 100 Juta Rupiah".
     Setelah selesai urusan dengan pihak Tag-Boat serta sudah menerima uang 100 Juta Rupiah, barulah kapal "Trol"milik La Deni dijumpai, kurang lebih 5 Mil dari lokasi kejadian tabrakkan.
     "Setelah terjadi penyelesaian, pihak Tug-Boat mau membayar yang disepakati 100 Juta Rupiah, setelah Tug-Boat itu berangkat (berlayar-red) meninggalkan perairan kita, barulah kapal saya ditemukan", ujar La Deni kepada wartawan.
     Dalam percakapan konfirmasi oleh beberapa awak media dengan lelaki bernama La Deni tersebut, La Deni juga mengatakan, "kalau tak bisa buat Trol lagi, buat bubu jadilah pak".
      Lebih lanjut La Deni menjelaskan, "kalau buat trol yang baru, biayanya kurang lebih 180 Juta Rupiah, biarlah kapal ini saja saya diperbaiki".(Bersambung/edysam).
     
 




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ