Keluhan masyarakat

Masyarakat Marok Tua Bertambah Biaya Hidupnya ?.

Senin, 27 Juli 2020 - 17:05:06 WIB Cetak

Warga menyeberang membawa kenderaan roda dua didesa Marok Tua pada hari Senen (27/07-2020).

Masyarakat Marok Tua Bertambah Biaya Hidupnya ?.


     "Dengan adanya kegiatan pembangunan jembatan penghubung di desa Marok Tua Kecamatan Singkep Barat oleh Propinsi Kepri, maka menurut masyarakat ada penambahan biaya hidup sehari-hari", demikian kata beberapa warga desa Marok Tua kepada awak media ini pada hari Senen (27/07-2020) disalah satu warung minum, tepatnya pukul 11.00 Wib pagi.


     Ditanya awak media kenapa demikian, dengan sedikit tersenyum warga tadi menjawab, "karena lokasi yang ditentukan untuk pembangunan jembatan tersebut, berdekatan dan nyaris sama dengan jembatan yang dipergunakan masyarakat untuk menyeberang dari dan ke desa Marok Tua, karena itu, jembatan yang biasa dilalui, terpaksa dirubuhkan".

      "Setelah jembatan terbuat dari kayu dan dibangun dengan dana desa beberapa bulan yang lalu dirubuhkan, maka otomatis masyarakat tidak bisa menyeberang, untuk menyeberang, masyarakat desa Marok Tua, harus merogoh kantong sebesar Rp.15.000 untuk pulang & pergi dengan mempergunakan armada terbuat dari kayu, kondisi seperti ini, sudah berlangsung selama kurang lebih 15 hari terakhir", tegas masyarakat tadi. 
     Walaupun, sehari sebelumnya yakni hari Minggu (26/07-2020), awak media ini sudah menghubungi Kades Marok Tua Safaruddin, untuk bertemu di Desa dalam kepentingan konfirmasi, namun sayangnya, Kades Marok Tua, pada pagi hari Senen (27/07-2020), menurut warga sedang pergi ke Dabosingkep.
     Dengan adanya keluhan masyarakat desa Marok Tua tentang bertambahnya biaya hidup diakibatkan oleh jembatan yang biasa dialaui sudah dirubuhkan, maka masyarakat mengharapkan, segeralah membuat jembatan alternatif, agar masyarakat bisa menyeberang seperti sebelum adanya pembangunan oleh Pemrop Kepri melalui Dinas terkait tersebut. Kalau tidak demikian, kasihan masyarakat harus menambah biaya hidup, dalam tenggang waktu paling tidak, selama waktu pembangunan jembatan yakni selama 180 hari kerja. Bagi pihak-pihak berkompeten, hal ini harus dipikirkan dengan bijaksana, sebab beban biaya hidup warga masyarakat kemungkinan akan bertambah sebesar 180 hari kerja x Rp.15.000 x Rupiah = Rp.2.700.000/warga yang menyeberang membawa kenderaan roda dua.(edysam).




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ