Rangkul Umat, Pemkab Jadikan Mesjid Cheng Ho Sebagai Lambang Kerukunan Beragama di Rokan Hilir

Kamis, 07 November 2019 - 01:50:09 WIB Cetak

Kota Bagansiapiapi ibu kota Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) akan membangun Masjid Muhammad Cheng Ho. Pembangunan masjid ini sumbangan dari masyarakat muslim Tionghoa.

Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Cheng Ho ini dilaksanakan di kawasan pujasera di Kota Bagan oleh Gubernur Riau, Syamsuar didampingi Bupati Rohil, Suyatno. 

"Pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho ini tentunya membanggakan masyarakat Rohil juga seluruh masyarakat Riau. Semoga ini membawa berkah kita semua," kata Gubernur Riau, Syamsuar.

Peletakan batu pertama ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan tradisi bakar tongkang di Bagan. Dengan pembangunan masjid yang akan dibangun bergaya arsitektur khas China ini menjadi yang pertama di Riau.

"Kita ucapan terima kasih atas sumbangan pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho ini. Ini akan menjadi masjid pertama Cheng Ho di Riau," kata Syamsuar.

Sementara itu, Bupati Rohil, Suyatno menjelaskan, rencananya pembangunan Masjid Cheng Ho ini akan menelan dana sekitar Rp 8 miliar sampai Rp 10 miliar di atas lahan seluas 2 hektare.

Dalam pembangunan ini, kata Suyatno, Masjid Muhammad Cheng Ho akan dilengkapi menara setinggi 25 meter. Juga akan dilengkapi dengan taman pendidikan Alquran dan perpustakaan.

"Dana pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho merupakan sumbangan dari warga Tionghoa asal Bagansiapiapi yang telah mualaf. Mereka saat ini berada di Jakarta. Ada sekitar 200 orang warga Tionghoa yang telah muslim," kata Suyatno.

Sementara, Ketua Yayasan fastabiqul Khoirot Kabupaten Rokan Hilir, H. Surya Arfan didampungi Ketua Dewan Mesjid Indnesia (DMI) Rohil H. Wazirwan yunus, meninjau penimbunan lokasi mesjid Ceng Ho, di Kelurahan Bagan Barat Bagansiapiapi.Peninjauan ini, terang Surya, rencana penerapan manajemen modren pengelolaan Masjid Ceng ho Bagansiapipi sebagai destinasi wisata religi pengembangan ekonomi kreatif lokal. Pemikiran ini termotivasi setelah kunjungan di dua Masjid di kota Batam, yaitu Masjid Jabal Arafah dan masjid Ceng Ho Batam.

"Melihat masjid kota Batam kami merasa takjub, dimana pengelolaan masjidnya dilakukan dengan manajemen modren, tidak ada lagi ketua mesjid, malainkan CEO yang membawahi direktur. Artinya apa, bahwa rumah ibadah jangan lagi membebani umat, justru memakmurkan umat,” jelas Surya.

Salah satu upaya untuk itu dengan membangun kios-kios tempat jualan, dan dibangun menara tower setinggi 32 m, seperti kita melihat kota Batam, bahkan melihat kota Singapura, bisa dimanfaatkan dengan disewakan buat penghasilan pengelola.

“Mesjid memiliki konsep tidak hanya sebagai tempat ibadah, akan tetapi sebagai tempat edukasi dan rekreasi masjid bernuansa destinasi wisata religius,” ujarnya.

Dengan demikian, Surya juga mempertanyakan kenapa warga belum siap menerima akan keberadaan masjid Ceng Ho disini, apakah karena masjid berdekatan dengan masjid yang ada, "Kalau memberikan kritikan itu biarlah kritikan yang sipatnya untuk membangun", tegasnya.

Tambahnya, kita membangun masjid tidak hanya tempat ibadah saja, melainkan sebagai tempat wisata Religi, dengan mengadoksi suatu konsep manajemen modren masjid Jabal Arafah yang berada dikota Batam.

Menurut Surya, pihaknya sudah menanyakan banyak pendapat kepada tokoh ulama, ustadz Tengku Zulkarnain dan ustadz Abdul Somad, bahkan ulama Riau, sebelum pelaksanaan pembangunan masjid. Pembangunan masjid tidak hanya tempat ibadah, namun juga sebagai pengembangan ilmu pendidikan alqur'an dan islamic center, tahfidz Quran, termasuk pembinaan saudara kita yang mualaaf.

"Bagi teman-teman dan masyarakat Bagansiapiapi yang belum sepaham dengan konsep ini, mari do'akan untuk pembangunan mesjid Ceng Ho ini secepatnya tercapai dan terialisasi”, harapnya. 

LAMBANG KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Pendiri Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho Arbian mengungkapkan Berdirinya Masjid Laksamana Cheng ho yang akan di jadikan wisata religi sebagai wujud keragamanan dan kemajemukan dalam kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Masjid ini melambangkan toleran antara suku cina sama semua suku yang ada di Kabupaten Rokan hilir,Walau berbeda kita tetap dalam satu ikatan yaitu Bhineka Tunggal Ika."Ucapnya saat memberikan kata sambutan pada pemancangan pembangunan Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho belum lama ini di Bagansiapiapi.

Arbian juga mengungkapkan pembangunan Masjid ini,sebagai ungkapan rasa syukurnya sebagai Anak Rantau Peduli Kampung (ARPK) yang ingin kampungnya maju dan tetap di kenal,untuk itu dirinya mengajak seluruh anak asli Rohil yang sukses di perantauan untuk peduli membangun kampung halamannya.

"Kampung kita kalau bukan kita yang membangun siapa lagi,kalau bukan sekarang kapan lagi."Ajaknya.

Sementara Sekretaris Yayasan Fastabiqul kahirat H DRS Surya Arfan MSi mengatakan pembangunan Masjid Cheng ho ini murni dukungan swadawa para perantau asal bagansiapiapi,pembangunan masjid ini juga dengan menggunakan hibah tanah dari Pemkab Rohil.

"Masjid ini akan di bangun dengan tanah seluas 2 hektar,2 lantai dan akan di buat ornamen seribu kubah dengan seni kaligrafi ornamen cina dan melayu."Kata Surya.

Masjdi ini kata Surya lagi akan di jadikan tempat wisata religi,pusat kajian al-quran,

"Pembinaan para mualaf, ltaman bermain,yang jelas masjid ini akan banyak sekali mamfaatnya dan menjadi kebanggan buat masyarakat  Rohil,"Pungkasnya.




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ