Kebijakan yang tidak populer.

"Kalau Tidak Mampu Menciptakan Lapangan Kerja, Pemkab Lingga Jangan Lagi Menghilangkan Lapangan Kerja Yang Sudah Ada".

Senin, 16 September 2024 - 16:38:00 WIB Cetak

(Momenriau.com Lingga). Masih terkenang-kenang betapa perihnya hati 200 orang lebih tenaga honorer Pemkab Lingga yang diberhentikan Pemkab Lingga pada tahun 2021 lalu, kini akan bertambah lagi hati yang terluka, memang bukan tenaga honorer tapi masyarakat Lingga, khususnya penyedia jasa angkutan Speedboat rute Penarik Jagoh. Kenapa demikian, karena ada rencana Pemkab Lingga dibawah kepemimpinan Bupati M.Nizar S.Sos melalui Dinas terkait, membuka rute pelayaran Dabo ke Tanjung Buton dan sebaliknya.

 Seperti yang kami kutip dari media "m.tribunsatu.com" pada pemberitaan yang berjudul "Rencana Pelayaran Very Rute Dabo Singkep - Tanjung Buton Dapat Tanggapan Keras Dari Zuhardi" ditayangkan sejak hari Senin (16/09-2024) tepatnya pukul 11:17 Wib, dimana didalam narasi pemberitaan dimaksud, rencana ini ditentang keras oleh seorang aktivis Zuhardi yang akrab disapa dengan nama "Juai".
   Menurut Juai kepada awak media pada hari Senin (16/09-2024), dengan tegas dan jelas mengatakan, "terkait adanya rencana akan dibukanya jalur pelayaran kapal Very rute pelabuhan Dabosingkep ke Pelabuhan Tanjung Buton, bukannya saya tidak mendukung program tersebut, tetapi yang harus dipikirkan, adalah dampak buat armada penambang kecil, seperti Speedboat rute Penarek ke Jagoh dan sebaliknya, hal ini dapat dipastikan akan sangat mengganggu mata penghasilan saudara-saudara penyedia jasa angkutan itu".
    "Hari ini saja, Pemerintah Kabupaten Lingga & Provinsi Kepri, gagal dalam membangun ekonomi masyarakat, tapi kok malah lahir kegiatan yang terkesan akan memperkecil mata pencarian masyarakat jasa angkutan Speedboat yang selama ini merupakan mata pencarian mereka, seharusnya pemerintah itu berpikir dulu masak-masak baru berbuat dan jika Very rute Dabosingkep tujuan Jagoh itu dibuka, akan melumpuhkan mata pencarian masyarakat dibidang jasa Speedboat yang ada saat ini", tegas Zuhardi.
    Berkembang luas rencana ini, membuat sebagaian besar masyarakat menilai bahwa "kinerja Pemkab Lingga dibawah kepemimpinan Bupati M.Nizar S.Sos, sejak tahun 2021, terindikasi cuma menghabiskan waktu saja, terlalu lamban membawa perubahan kearah mensejahterakan masyarakat dengan tidak  mempertahankan lapangan kerja yang sudah ada, malah sepertinya ingin mempersempit peluang lapangan kerja bagi masyarakat".
    "Bukan pekerja jasa angkutan Speedboat saja yang akan merasakan akibatnya, akan tetapi juga akan berimbas kepada pemilik jasa angkutan mobil, karena, masyarakat yang biasanya mau ke Daik Lingga, biasanya ke jagoh terlebih dahulu dengan membayar jasa mobil angkutan, apakah itu tidak terpikirkan oleh pemerintah ?", komentar seorang warga masyarakat Dabosingkep yang enggan ditulis jati dirinya.
    Karena Pilkada Lingga sebentar lagi akan digelar, dimana pada pesta demokrasi tersebut, masyarakat akan memberikan mandat kepada paslon Kepala Daerah di Bumi Bunda Tanah Melayu ini, maka masyarakat harus betul-betul selektif, pilihlah pemimpin yang dirasakan akan membuat suatu perobahan kearah kesejahteraan masyarakat secara adil dan jangan berikan mandat tersebut kepada calon Pemimpin yang suka menghilangkan mata pencahrian masyarakat yang sudah ada.  (Edysam).




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ