RANTAU BAIS-- Guna menciptakan rasa aman dan nyaman di titik vital pada objek pertambangan, untuk kesekian kalinya personel Koramil 0321-02/TP Rohil kembali memberikan pengamanan dan pendampingan.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh 5 orang personel Koramil 0321-02/TP Rohil yang dipimpin oleh Serna Arsad saat melakukan pengamanan Shiping Land PT PHR.
Dimana, para personel TNI ini bergerak dilapangan bersama-sama dengan petugas keamanan (scurity) serta tim SI PT PHR kala melaksanakan kegiatan di Kepenghuluan Rantau Bais kecamatan Tanah Putih, Sabtu (18/5/2024).
Dandim 0321/Rohil, Letkol Kav Nugraha Yudha Prawiranegara SIP yang dikonfirmasikan melalui Danramil 02/TP, Kapten Cba (K) Karnilawati membenarkan adanya kegiatan tersebut.
Menurut Danramil, bahwa kegiatan tersebut dilakukan karena kabupaten Rokan Hilir adalah merupakan daerah yang dikenal memiliki banyak sumber kakayaan alam salah satunya tambang minyak yang dikelola oleh Migas yang hasilnya untuk negara demi kesejahteraan masyarakat.
" Untuk itu perlu diperlukan rasa kebersamaan antara aparat dengan warga masyarakat dalam menjaga keamanannya demi lancarnya produksi pertambangan tersebut agar negara kita menjadi makmur," ujar Danramil.
Dengan adanya kegiatan tersebut, lanjutnya lagi keamanan aset negara yang ada di wilayah teritorial Koramil 0321-02/TP Rohil juga akan tetap terjaga.
" Ya karena itu adalah merupakan aset negara yang dikelola oleh PT PHR, maka ada baiknya jika kita sama-sama menjaga baik di sumur minyak ataupun jalur pipa agar tidak ada lagi masyarakat yang melakukan pencurian milik negara dalam bentuk apapun," ujar Danramil lagi.
Hal ini menurut Danramil untuk menghindari terjadi pencurian terhadap barang-barang yang juga merupakan bagian dari aset tersebut.
" Karena sudah jelas melakukan pencurian dilarang, bahkan dalam ajaran agama juga menyampaikan melakujan pencurian adalah pekerjaan yang diharamkan,”katanya lagi.
Selain melaksanakan komsos lanjutnya, Babinsa juga melakukan patroli ke jalur-jalur pipa yang dilalui minyak serta sumur-sumur minyak baik yang masih aktif juga yang sudah tidak produksi.
“Sumur minyak yang sudah tidak produksi biasanya rawan terjadi percurian material,”pungkasnya. (min)