Sorotan Internasional.

Nukila Evanty ; "Solidaritas Ini Murni Dari Masyarakat Internasional, Jangan Ada Pihak Lain Yang Ngaku-Ngaku".

Selasa, 03 Oktober 2023 - 17:04:00 WIB Cetak

 (Momenriau.com Kepri). Didalam negeri Republik Indonesia, sejak tanggal 07 September 2023 begitu banyak suara-suara dukungan kepada masyarakat asli penghuni Pulau Rempang Batam Propinsi Kepri yang pernah dicoba untuk digusur oleh Pemerintah demi subuah "INVESTASI" negara asing.
     Sebaliknya, Pemerintah Republik Indonesia, menerima guyuran kritikkan yang tajam dari banyak pihak masyarakat Indonesia karena dinilai oleh banyak kalangan intlektual bahwa pemerintah sudah mengabaikan beberapa maksud serta tujuan yang tertulis didalam mukadimah UUD 1945 yaitu "melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia".
     Bentrokkan 07 September 2023 antara Aparat Penegak Hukum Indonesia dengan masyarakat asli Pulau Rempang, juga mendapat sorotan dari dunia Internasional, ini kami ketahui setelah kami mendapat kiriman sebuah Video berjudul "MASAALAH REMPANG TEMBUS KE FORUM INTERNASIONAL PARTISAN HAM PBB", pada hari Selasa (02/10-2023) melalui aplikasi WhatsApp.
     Didalam video tersebut, diketahui bahwa Partisipan Forum Pembela HAM & Lingkungan yang ke-3 Asia & Pasifik yang diadakan oleh PBB, mereka memberi dukungan serta do'a kepada masyarakat asli Rempang Batam Propinsi Kepri. Didalam video tersebut, kami juga mendapati kalimat yaitu ; "Mereka mempunyai hak atas tanahnya, mereka mempunyai hak untuk dilindungi".
    Dengan beredaranya video dimaksud, kami mengkonfirmasi kepada salah seorang aktifis penggiat Hak Azazi Manusia sekaligus sebagai Ketua "Inisiasi Masyarakat Adat" Indonesia bernama Nukila Evanty. Dalam konfirmasi tersebut, beliau (Nukila Evanty-red) menegaskan bahwa, "Kita masyarakat Sipil Internasional selalu biasa saling menguatkan, saling mendukung perjuangan karena kita mengedepankan nilai keadilan".
    "Masyarakat Sipil Internasional bidang  Lingkungan dan Hak Azazi manusia yang sedang berada di Bangkok untuk menghadiri Asia Pacific Environmental  Defenders tanggal 16-18 September 2023, diinisiasi oleh teman -teman dari Environmental Defenders Indonesia untuk mengajak solidaritas Masyarakat Sipil Internasional seperti dari New Zealand, Pakistan, Malaysia, Philipina, Thailand dan Afrika membuat Video ini", lanjut Nukila lagi.
    "Pernyataan masyarakat dunia adalah, menolak penggusuran paksa terhadap masyarakat Rempang, menghormati hak -hak masyarakat rempang, masyarakat adat Rempang adalah pemilik lahan, menolak tindakan sewenang-wenang terhadap Rempang, solidaritas ini dilakukan di gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Kantornya ada Bangkok,Thailand", Nukila Evanty mempertegas.
    "Padahal solidaritas ini murni dari masyarakat Internasional, tapi kok bisa dan ada yang ngaku-ngaku, telah membawa persoalan ini ke PBB ya ?", kata Nukila Evanty seperti bertanya.
    "Saya selaku Ketua Inisiasi Masyarakat Adat (IMA) menyesalkan beredarnya video Solidaritas Internasional kasus Rempang yang saya duga diedit dan atau diakui oleh pihak-pihak tertentu (yang bukan kelompok pembuat video), seolah olah-olah merekalah yang membawa isu ini ke PBB, saya juga menduga bahwa problem Rempang ini sudah ditumpangi oleh banyak pihak dan menggiringnya kearah politik tertentu", Nukila Evanty menutup penjelasannya.(Edysam).




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ