Anggaran Pengadaan Logistik RSUD Dr Pratomo Wajib Dipertanyakan Ada Dugaan Mark Up.

Ahad, 14 Juli 2019 - 12:35:03 WIB Cetak

Documen

ROKANHILIR- Keberhasilan pengelolaan logistik rumah sakit tergantung pada kompetensi dari manajer logistik rumah sakit, berfungsi untuk mengelola logistik melalui fungsinya.minggu (14/7)

merencanakan pengadaan, pendistribusian alat hingga mengembangkan sistem pengelolaan logistik yang efektif dan efisien. Pengadaan alat yang tepat dan berfungsi dengan baik akan memperlancar kegiatan pelayanan pasien sehingga berdampak bagi peningkatan mutu pelayanan secara umum. 

Bertolak dari urainnya diatas RSUD Dr. Pratomo Bagansiapiapi mendapatkan alokasi anggaran yang cukup besar terkait dengan kebutuhan untuk logistik kesehatan dan pangan pasien ini yakni masing masing , 2,66 Miliar pada tahun 2015, dan 2,6 Miliar dan 330 juta pada tahun 2016 dan 2017  

Pentingnya pengelolaan alokasi logistik rumah sakitnya ini tentunya berdampak langsung dengan pelayanan kesehatan pada RSUD Dr. Pratomo Bagansiapiapi, 

Dikonfirmasi melalui sumber terpecaya Berinisial ( AMP) Mengatakan " Dari data yang dihimpun bersama Team diperoleh adanya dugaan penyimpangan dalam penggunaan anggaran logistik kesehatan dan pangan pasien ini, dimana dugaan sementaranya adanya indikasi markup pada pengeluaran belanja logistik kesehatan dan pangan pasien  selama periode 2015 hingga 2017

Sebagai pembanding untuk kegiatan pengadaan pangan pasien selama ini pola yang digunakan adalah penunjukkan langsung  dan diduga memakai perusahaan sementara dalam pelaksanaan diduga dilaksanakan langsung oleh pihak rumah sakit artinya pinjam bendera perusahaan hal ini diduga berlangsung hingga tahun 2017, 

Dan baru ditahun 2019 dilakukan proses pelelangan dan dimenangkan oleh perusahaan CV. Riau Karya dengan nilai kontrak kerja sebesar Rp. 425 juta.

Selanjutnya terkait dengan logistik kesehatan pola pengadaan bervariasi seperti dari transaksi Pembayaran Termin 100% Belanja Bahan Habis Pakai E-Catalogue Pada Kegiatan Pengadaan Logistik Kesehatan dengan Nomor SP2D : 09033/SP2D/LS/1.02.02/2016 Tanggal 30-Desember-2016 dengan jumlah Rp. 17.325.000

Pembayaran SPM Termin 100% Pengadaan logistic Kesehatan (Belanja Bahan Habis Pakai Medis) dengan Nomor SP2D : 00765/SP2D/LS/1.01.02.02/2017 tanggal 14 Juni 2017 dengan jumlah Rp. 370.646.554,-.

Indikasi dugaan korupsi pengadaan logistic kesehatan dan pangan pasien sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan oleh penegak hukum dinegeri ini mengingatkan hal ini berhubung langsung dengan kesehatan pasien artinya bukan pendukung namun sesuatu yang langsung dirasakan baik atau tidaknya atau tersedia atau tidaknya logistik dan pangan pasien tersebut sesuai standar pelayanan yang diharuskan pada RSUD Dr. Pratomo tersebut. Paparnya 

Terpisah Dikonfirmasi melalui Kabid pelayanan medis dan keperawatan sekaligus sebagai KPA dari kegiatan tersebut SUSMI melalui Telepon Seluler dan WhasaP Pribadinya,Tidak menjawab dan terkesan bungkam dan tanpa membalas Whasap nya .(PRC/Tim)




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ