Isu.

Isu Ada Calo/Broker Tanah, Ini Penjelasan Ketua BPD Desa Mamud.

Rabu, 20 Oktober 2021 - 13:48:28 WIB Cetak

Saat masyarakat mendatangi rumah Ketua BPD Mamut.

Isu Ada Calo/Broker Tanah, Ini Penjelasan Ketua BPD Desa Mamud.


     (Momenriau.com Lingga).Terkait tiupan isu membahana di Kabupaten Lingga, kononya ada calo tanah pertambangan yang meresahkan warga sebuah desa, Ketua Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Mamud Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga, dengan tegas menepisnya.
    Dari kunjungan Mulyadi ke Dabosingkep dalam rangka silaturahmi dengan awak media yang tergabung dalam Organisasi DPC AJOI Lingga, pada Selasa (19/10-2021), terungkap cerita kuat bahwa diduga "isu adanya calo pertambangan, hanyalah merupakan penyampaian opini sekelompok kecil yang punya kepentingan.
     Ketua Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Mamud Mulyadi mengatakan "mengenai isu ada calo pertambangan yang meresahkan warga desa mamud saat ini, Itu tidak benar".
     Lebih lanjut Mulyadi dengan panjang kebar menjelaskan, "terkait permasalahan dukungan warga diminta secara paksa, isu tersebut juga tidak pernah terjadi di desa kami, terkait tandatangan dukungan warga melalui saya selaku Ketua BPD, saya rasa itu sah sah saja, namun itu sifatnya bukan paksaan tetapi dilakukan berdasarkan kemauan warga masyarakat sendiri".
     "Kita menjabat menjadi aparatur Desa saat ini, atas dukungan warga masyarakat, jadi apa salahnya kita melakukan sesuatu perihal berdasarkan musyawarah serta kemauan masyarakat, kalau yang tidak patut itu adalah, setelah kita menjabat, lalu memaksakan kehendak", ucap Mulyadi tegas.
     Ditambahkan Mulyadi, "permasalahan yang terjadi di Desa Mamud pada saat ini, sebenarnya tidaklah rumit, itu jika kita sebagai aparatur Desa, mau sedikit mendengarkan dan menuruti kemauan warga yang kita anggap positif, bukan bekerja demi kepentingan pribadi kita saja". 
      Keheranan Mulyadi juga dia (Mulyadi-red) paparkan dengan mengatakan,"saya jadi heran, ada apa dengan Kepala Desa kami, bersikeras (ngotot-red) tidak mau menerima dan memberi dukungan terhadap niat baik pihak ketiga yang jelas-jelas peduli terhadap warga masyarakat yang ia pimpin".
     Dengan nada sedikit berharap, Mulyadi berucap, "sebaiknya bapak dan rekan-rekan yang lainnya, datang saja ke Desa kami, tanyakan langsung kepada warga kami, bagaimana cerita sebenarnya, jadi saya tidak di anggap salah bicara dan melakukan pembelaan diri".
     Ditempat yang sama, pengakuan salah seorang narasumber yang enggan namanya dicantumkan dalam pemberitaan menyebutkan, ada seseorang oknum yang sanggup memberi panjar harga lahan sebesar Rp. 10.000.000 kepada pemilik lahan, hal itu melalui pak "Kades".
   Saat dihubungi oleh Ketua DPC AJOI Zulkarnaen Spd melalui pesan WhatsApp terkait informasi besaran uang panjar lahan warga tersebut, pada hari Selasa malam (19/10-2021) sekira pukul 23.45 Wib, Haji Marjono menyebutkan,"kalau saya tidak ada bang".
     Demi kepentingan umum dan keamanan serta ketertiban masyarakat, sebaiknya pihak-pihak berkompeten, segera melakukan aksen, jemput bola, jumpai warga desa Mamut yang sedang "bertikai". Jangan biarkan, pihak-pihak tertentu mengambil "kesempatan dalam kesempatan".(Sumber DPC AJOI Lingga/editor edysam).




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ