Budidaya Porang, Tanaman Umbi Trend Masa Pandemi Berjual Nilai Tinggi

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 17:51:56 WIB Cetak

Budidaya Porang merupakan salah satu program kerja tim KKN Universitas Riau di Kelurahan Tangkerang Tengah. Tanaman Porang (Amorphophallus oncophyllus Prain) merupakan salah satu jenis tumbuhan umbi-umbian yang termasuk dalam famili Araceae (talastalasan). Tumbuhan ini ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Pertumbuhannya membutuhkan naungan sehingga dapat dibudidayakan pada hutan rakyat atau hutan tanaman.

Umbi porang banyak manfaatnya, dapat dijadikan lem ramah lingkungan, bahan campuran Industri perekat kertas maupun kain katun dengan kisaran harga yang terjangkau, pengganti agar-agar, sebagai bahan campuran mie shirataki pada masakan Jepang, serta dapat dijadikan pengental eskrim. Namun keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang budidaya porang dan pengolahannya, sehingga belum banyak dibudidayakan oleh masyarakat.

Perlu diketahui budidaya tanaman porang sebaiknya memperhatikan syarat sebagai berikut:

1. Jenis dan pH Tanah

Tanaman porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja. Namun untuk mendapatkan hasil yang baik, maka siapkan tanah yang gembur dan subur serta tidak tergenang air. Selain itu, pengawasan tanah berada pada pH 6 – 7.

2. Iklim atau Suhu

Tanaman porang merupakan tanaman umbi-umbian yang memiliki dua siklus hidup dan masa dorman. Dua siklus hidup tanaman porang tanaman porang yaitu siklus vegetatif dan siklus generatif. Secara umum, teknik perkembangbiakan porang dapat dilakukan dengan cara-cara Pembibitan dari Bintil atau Katak dan Pembibitan dari Biji atau Buah.

3. Pembibitan

Budidaya tanaman porang memiliki  jenis pembibitan yang dapat dilakukan, seperti Pembibitan dari Bintil atau Katak, pembibitan dari Biji atau Buah, dan Pembibitan dari Umbi. Prosedur Penanaman porang dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Bibit yang telah dipilih dimasukkan satu per satu ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tuna menghadap ke atas

b. Untuk setiap lubang tanam diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam 1 m × 1 m

c. Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm

4. Pemberian Pupuk 

Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum umbi ditanam. Pupuk yang digunakan biasanya bokashi, yakni sebanyak 0,5 kg/lubang yang dicampur dengan top soil, Pencegahan hama dan penyakit pada tanaman porang dapat dilakukan dengan melakukan perawatan yang baik, yakni pemupukan yang tepat waktu dan tepat dosis.

Tim Kukerta Universitas Riau yang dibimbing oleh Bapak Dede Permana, M.Pd, telah melaksanakan sosialisasi sebagai bukti kepedulian terhadap masyarakat setempat. Sosialisai disampaikan oleh ketua Kukerta Universitas Riau bernama Angga Khorniawan, ditemani Jonathan Kristianto dan anggota kukerta lainnya. Kegiatan dihadiri oleh warga RW 10 Kelurahan Tangkerang Tengah dan dilaksanakan tepat jam 4.15 atau sesudah ashar di masjid al-ihsan Kelurahan Tangkerang Tengah dan tentunya mendapat respon positif serta antusias dari warga setempat. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama yang mana sebelumnya diharuskan untuk memakai hand sanitizer untuk disinfektan diri.

"sebelumnya kami tidak tau apa itu porang, karna tim kukerta ini kami jadi tau. Terimakasih ya " ujar Pak  Syahrul Anis selaku ketua RW 10 rabu (18/8/2021).

Untuk meningkatkan minat warga, Tim Kukerta memberikan bibit porang, serta tambahan Jamu dan Konektor masker, yang merupakan program kerja tim kukerta ini. (Alpin)

(Artikel Mahasiswa UNRI - Ana)




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ