Hai Patung Singa Kami.

"Patung Singa Milik Masyarakat Desa Penuba, Mungkinkah Akan Kembali Ketempatnya Semula ?.

Jumat, 04 September 2020 - 19:04:17 WIB Cetak

Patung Singa milik masyarakat desa Penuba, kini ada di Dabosingkep. (Dok. Momenriau pada hari Jum'at 04/09-2020)

"Patung Singa Milik Masyarakat Desa Penuba, Mungkinkah Akan Kembali Ketempatnya Semula ?.


     (Momenriau.com Lingga). Sejarah serta benda peninggalan sejarah, merupakan aset milik wilayah atau daerah dimana benda atau histori kronologi peristiwa sejarah itu sendiri. Benda-benda bersejarah, adalah menjadi suatu pembuktian bagi setiap daerah dan ini sangat penting, agar generasi penerus suatu daerah atau wilayah, mengetahui kenangan apa saja yang ada dikampung halamannya dimasa atau diera generasi sebelumnya. 


     Oleh karena itu, penulis coba menelusuri aset sejarah apa saja yang ditinggalkan oleh generasi terdahulu, yang paling tidak aset sejarah peninggalan kolial Belanda di Pulau Selayar Kabupaten Lingga Propinsi Kepulauan Riau saat ini.

  Dalam rentang waktu penelusuran penulis, informasi didapat dari beberapa lelaki lansia berusia berkisar kurang lebih 80 tahun, yang sungkan dipublikasikan identitasnya, menceritakan bahwa; "ada salah satu aset sejarah, yang dibuat pada masa penjajahan kolonial Belanda, berupa dua patung Singa, namun saat ini sudah tidak tahu lagi kemana perginya kedua patung Singa tersebut". 
     "Yang kami tau, pastinya patung Singga itu, sudah tidak ada atau berada lagi pada posisi tapaknya yang semula", jelas beberapa narasumber kami.
     Kapan dua patung "Singa" milik Pulau Selayar raib atau diketahui bahwa sudah tidak berada pada tempat semula, nara sumber kami yang lainnya, berusia kurang lebih tujuh puluhan tahun menjawab, "sudah tidak ingat lagi persisnya, namun yang pasti, bahwa dulu, sewaktu saya masih bujang tanggung (remaja - red) saya berani bersumpah bahwa saya memang pernah melihat benda tersebut berada didepan bangunan yang saat ini menjadi Kantor Desa Penuba, Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga.
     Seseorang lelaki, berusia kurang lebih Tujuh puluhan, dikediamannya di desa Penuba Kec.Selayar, pada hari Kamis (03/09-2020), bercerita kepada awak media ini dengan mengatakan ;"kedua patung Singa dimaksud, saat berada di Dabosingkep, tepatnya dihalaman Kantor Dinas Kependudukkan & Catatan Sipil".
    Ditanya tentang kronologis patung Singa bisa pindah ke Dabosingkep itu, narasumber dengan tegas mengatakan ;" mengenai cerita atau peristiwa sampai patung Singa itu bisa berpindah, terus terang, saya agak keberatan menceritakannya, sebab saya khawatir ada pihak-pihak yang akan tersinggung, untuk itu saya mohon maaflah".
     Sebuah cerita sejarah, tidak semestinya dirobah, baik tempat maupun tentang apapun benda yang berkaitan dengan sejarah tersebut. Dengan tujuan, agar masyarakat, apa lagi generasi baru diwilayah desa Penuba Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga, harus mengetahui bahwa sebelum mereka lahir, Patung Singa tersebut ada dikampung mereka. Jika ini tidak diluruskan, maka generasi mendatang, apa lagi generasi lansia yang masih hidup saat ini meninggal dunia, maka sudah bisa dipastikan sejarah patung Singga milik masyarakat desa Penuba serta ceritanya akan terkubur pula.(edysam).
     




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ