(Momenriau.com Langkat). Beberapa orang ibu rumah tangga berinisial SHI 59 tahun, EI 48 tahun, SMI 46 tahun, MS 44 tahun, FH 46 tahun dan AS 34 tahun (Narasumber-red) berdomisili di Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat, pada hari Sabtu (07/09-2024) bertemu dengan awak media kami dan bercerita tentang dugaan bahwa mereka macam sudah ditipu oleh seorang wanita berinisial "ML" yang sampai saat ini, "ML" tidak pernah bisa dijumpai oleh ibu-ibu rumah tangga (Narasumber-red) tersebut.
"Berawal dari keluh kesah "ML", yang menjumpai kami satu persatu pada waktu atau saat yang berbeda beberapa waktu yang lalu, kami yang hadir saat ini, sebagai manusia, memang hiba mendengar keluhan "ML", namun mau memberikan bantuan secara cuma-cuma, kamipun bukan orang yang secara ekonomj, berpenghasilan cukup-cukupan saja", ujar narasumber senada mengawali penjelasannya.
Lebihlanjut sumber menjelaskan, "ML dengan raut wajah yang terlihat sedih, dengan bermacam-macam alasan yaitu, katanya ibunya sedang sakit dan membutuhkan banyak biaya untuk dibawa berobat, ada lagi dia (ML) perlu uang untuk mengurus Fasport dan Visa kerja di Malaysia, ada lagi untuk membantu biaya abangnya berangkag mau mencari kerja di tempat lain dan banyak lagi alasan-alasannya".
Ditanya kepada nara sumber (ibu-ibu-red) berapa besar nominal yang dipinjam "ML", masing-masing menjelaskan ;
1. "Kepada saya total yang dipijam ML sebesar 39 juta rupiah", kata Shi.
2. "Kalau kepada saya, ML meminjam 31 juta rupiah", ujar EI.
3. "Pinjaman ML kepada saya, 7 juta rupiah", ungkap SMI.
4. "ML pinjam ke saya, sebesar 18 juta rupiah", ungkap MS.
5. "Kalau kepada saya, 10 juta rupiah", ujar FH.
6. "29 juta rupiah, uang saya yang sipinjam ML", ujar AS.
"Demi untuk meringankan beban dia (ML-red), walaupun kami masing tidak memiliki uang simpanan, kami masing-masing rela memakai uang penyedia jasa keuangan diantaranya "Koperasi Mekar, BTPN, HOM, AMARTHA, MBK dan KOMIDA", ibu-ibu itu menjelaskan satu persatu kepada awak media.
"Janjinya ML kepada kami masing-masing, dia (ML-red) yang akan membayar cicilan tersebut ke kantor Jasa Keuangan tempat kami meminjam tersebut, selama ini, sepertinya dia (ML-red) lancar saja membayar cicilan itu, namun beberapa bulan terakhir ini, sepertinya ML banyak menunggak cicilan, itu kami ketahui setelah petugas kantor jasa keuangan tersebut, mendatangi rumah kami masing-masing dengan msngatakan bahwa pinjaman kami kenapa tidak bayar cicilannya", jelas ibu-ibu (Narasumber).
"Mulai pada saat petugas kantor jasa keuangan mendatangi rumah kami, kami masing-masing pergi kerumah ML dan disanalah kami mengetahui, bahwa ML meminjam uang ke banyak orang, orang tersebut yalah yang sedang dihadapan menceritakan kronologis singkat ini", jelas ibu-ibu narasumber.
"Bahwa uang tersebut dipinjam ML untuk kebutuhan keluarganya, hal ini diakui oleh mamak kandung ML pada saat kami mendatangi kediamannya di Jl.Tanjungpura gg.Budi Kecamatan Babalan karena ML nya sudah tidak bisa dihubungi dan dijumpai lagi", kata ibu-ibu narasumber.
"Sampai saat ini, kami bingung untuk menjumpai ML, karena dia (ML-red) tidak diketahui dimana keberadaannya, ditanyakan kepada keluarganya, kami tidak medapatkan kejelasan yang pasti, oleh karena itu, dengan minta tolong kepada wartawan untuk mempublikasikan seperti ini, kami berharap ML bisa terbaca dan mau menjumpai kami-kami ini untuk duduk bersama dalam mencari jalan keluar bagi penyelesaian pinjaman ML tersebut", ujar ibu-ibu narasumber mengakhiri ceritanya.(Em/***).