Pahlawan Kritikkan.
Di Bumi Bunda Tanah Melayu, Diharapkan Terlahir Zuhardi Zuhardi Lainnya.
(Momenriau.com Lingga). Baru beberapa menit sebuah informasi berjudul “Korupsi Membuat Kebodohan dan Kemiskinan Serta Menghambat Kemajuan Bangsa” yang merupakan statemen Jaksa Agung ST Burhanuddin ditayangkan dilaman media kami, spontan mendapat respon positif dari masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Lingga.
Salah seorang masyarakat Kabupaten Lingga yang memberikan respon positif dimaksud adalah Zuhardi akrab dipanggil dengan bung "Ju'ai" dengan statemen "Insha Allah kita akan segera sampai di Kantor beliau (Jaksa Agung ST Burhanuddin-red) untuk memasang papan bunga sebagai dukungan moral atas sikap beliau (ST Burhanuddin-red) yang sangat anti terhadap tindakkan korupsi".
Rencana meletakkan papan karangan bunga, sebagai bentuk dukungan moral terhadap Korp Adhyaksa, akan dipajang di depan gedung Kantor Kejaksaan Agung RI. Hal ini merupakan lanjutan dari apa yang sudah dilakukan oleh Zuhardi dan kawan-kawan sebelumnya, yaitu memajang papan karangan bunga didepan Kantor Kejaksaan Negeri Lingga dan Kantor Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau beberapa waktu lalu.
Sejak berkiprah sebagai aktivis yang tampil paling depan dalam hal menyuarakan kepentingan masyarakat ini, Zuhardi sudah tidak terhitung berapa banyak berorasi dan berteriak lantang baik kepada pemerintah maupun kepada pihak swasta yang dianggap "mencederai rasa keadilan masyarakat".
Untuk menggali penilaian masyarakat Kabupaten Lingga secara umum terhadap sosok Zuhardi, kami melakukan komunikasi dan berbincang dengan beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama serta para aktivis-aktivis (namun tidak bersedia ditulis jati diri masing-masing tokoh tersebut-red), pada beberapa hari belakangan ini. Dari komunikasi tersebut, maka masyarakat Kabupaten Lingga, sebahagian besar merasa terwakili dengan gebrakkan-gebrakkan Zuhardi.
"Kami sebagai orang-orang yang dituakan di bumi berdaulat ini (Kabupaten Lingga-red), berharap terus dan terus terlahir Zuhardi Zuhardi atau Ju'ai Ju'ai lainnya dan memiliki kepedulian yang sama dalam hal mengkritisi segala bentuk ketidak adilan di Bumi Bunda Tanah Melayu ini", demikian ungkapan beberapa orang yang dituakan masyarakat Lingga kepada kami pada hari Sabtu (09/12-2023).(Edysam).
