Advokasi.

Nukila Evanty; "Perjuangan Rempang Adalah Perjuangan Perempuan".

Rabu, 18 Oktober 2023 - 06:52:00 WIB Cetak

 (Momenriau.com Kepri). Ketua Inisiasi Masyarakat Adat (IMA) yang juga Direktur Eksekutif Women Working Group (WWG), Nukila Evanty, melaksanakan kegiatan berupa advokasi dihari kedua didaerah Rempang, lokasi Jembatan 4, Selasa (17/10-2023).

 Dijelaskan Nukila Evanty kepada kami, pada hari Selasa (17/10-2023) melalui rilisannya bahwa, "kegiatan ini adalah kebutuhan perempuan Rempang yang disampaikan kepada saya ketika kunjungan saya ke Rempang dari tanggal 26 s/d 28 September lalu". 
    "Perempuan Rempang ini sudah hebat-hebat, mereka sebenarnya sudah mempunyai forum Srikandi dan merekalah yang paling banyak melakukan pergerakan, untuk menolak relokasi terutama pada saat kejadian 7 September 2023 lalu (pada waktu kericuhan Rempang pada 7 September 2023-red), pada waktu itu, petugas BP Batam bersama aparat gabungan, memaksa masuk wilayah tersebut untuk mengukur dan mematok tanah", jelas Nukila Evanty. 
    "Saat bentrokan terjadi, aparat sempat menyemprotkan gas air mata dan gas air mata tersebut sampai ke Sekolah Dasar dan SMP karena lokasi bentrokkan yang terjadi berdekatan dengan sekolah tersebut, beberapa perempuan masih teringat jelas peristiwa tersebut, apalagi anak-anak mereka, dugaan saya, mereka masih trauma karena peristiwa itu", kata Nukila Evanty lagi.
    "Tim kami, fokus pada memperkuat kesadaran hukum perempuan, mendokumentasikan kasus hukum, melaporkannya kemekanisme hukum yang ada dan To Speak Up dan harus sesuai dengan Undang-undang, Ini paralegal tingkat dasar, teman-teman masyarakat sipil lainnya yang ada disini (Rempang-red) sudah lebih banyak melakukan yang lebih Outstanding dari kami, saya lihat sendiri bagaimana teman-teman membuat posko, mendampingi tiap saat masyarakat Rempang, selalu ada untuk masyarakat Rempang", Nukila Evanty mengatakan lagi.  
   "Kita tak bisa sendiri-sendiri, kami juga memberikan informasi kepada perempuan untuk selalu patuh pada hukum, mereka adalah The Guardian Of Their Land, kalau semangat perempuan turun, maka  lemahlah pertahanan masyarakat Rempang. Pelatihan tadi, dihadiri lebih dari 30 orang perempuan. Dalam pelatihan ini, perempuan juga diajak untuk membuat ruang aman yang sesuai dengan kapasitas mereka. Mereka juga diajak untuk menceritakan dan mendokumentasikan kebanggaan mereka atas tanah leluhur dan mendokumentasikan peninggalan-peninggalan leluhur mereka, mereka juga harus banyak bercerita kepada dunia luar apa yang sesungguhnya terjadi", Nukila Evanty hampir diujung pemaparannya.
    Mengakhiri penjelasannya, Nukila Evanty ketika menutup diskusi tersebut, menyampaikan sebuah kalimat sebagai upaya menghilangkan trauma masyarakat dengan mengatakan, "Perjuangan Rempang adalah Perjuangan Perempuan".(Sumber Ketua IMA/Editor:Edysam). 




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ