Pemborosan Anggaran Desa.

"Masyarakat Mengganggap Pemborosan, Bagaimana Anggapan Petinggi Di Lingga Ya ?.".

Ahad, 19 Maret 2023 - 14:59:47 WIB Cetak

 (Momenriau.com Kepri). Pelaksanaan Bimtek dengan thema "Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa Tahun 2023", diikuti puluhan Kepala Desa berserta Perangkat Desa se-Kabupaten Lingga, bertempat di Hotel Pacific Palace Kota Batam, dimulai dari tanggal 16 sampai dengan tanggal 19 Maret 2023, banyak menuai kritikan dari kalangan masyarakat.
    Pasalnya, baru saja berselang lebih kurang satu minggu, para Kepala Desa itu juga kembali melaksanakan Bimtek tentang "Program Ketahanan Pangan" yang dilaksankan juga di Kota Batam terhitung dari tanggal 8 s/d tanggal 11 maret 2023.
   Kononya, pada awal maret 2023, beberapa Kepala Desa dimaksud juga mengikuti Bimtek di Jakarta, artinya untuk bulan maret 2023 saja, sebagian Kades di Kabupaten Lingga, sudah menyelenggarakan 3 (tiga) kali Bimtek diluar daerah.
    Menurut informasi dari narasumber yang layak dipercaya, seluruh biaya kegiatan ditanggung oleh masing-masing desa yang mengikuti kegiatan Bimtek tersebut.
    Senada dengan informasi tersebut, beberapa orang Kades yang enggan ditulis jati dirinya, karena terpaksa mereka mendukung kegiatan "BIMTEK", padahal  mereka sudah menyadari bahwa dengan beberapa kali mengikuti kegiatan "BIMTEK", otomatis sudah terjadi pemborosan keuangan desa.
    Memang masih ada beberapa orang Kades yang tidak ikut dalam kegiatan BIMTEK dimaksud, pada haru Sabtu sore (18/03-2023). mereka menuturkan, "kegiatan itu sepertinya sengaja diciptakan oleh teman-teman melalui ide yang disampaikan dari mulut-kemulut, kemudian  melahirkan satu keinginan untuk menggelar Bimtek diluar daerah, hitung-hitung sambil refresing. Mungkin kalau sekali, boleh boleh sajalah, tapi jangan sering betul seperti saat ini, lagi pula sebenarnya saya kurang setuju diselenggarakan terlalu sering seperti ini, sementara kondisi keuangan desa sangat terbatas dan masih banyak kebutuhan urgen atau lebih penting yang harus diakomodir, lagi pula anggaran Bimtek yang diploting didalam Perdes desa itu hanya berkisar antara 20 sampai dengan 30 juta saja, itupun sudah mengecilkan anggaran terhadap kebutuhan-kebutuhan lainnya".
    Lebihlanjut, beberapa Kades itu juga menjelaskan, "coba bayangkan, ini baru awal tahun 2023, perjalanan masih panjang rentang waktu berakhirnya, masih tersisa sembilan bulan lebih, sedangkan bulan Maret ini saja belum berlalu, sementara anggaran Bimtek yang dianggarkan itu, saya sangat yakin sudah minus alias tekor, sebab untuk Bimtek di Jakarta baru-baru ini, masing-masing Kades menghabiskan biaya berkisar antara 10 sampai dengan 15 juta, sedangkan untuk Bimtek Ketahanan pangan di Batam yang dilaksanakan tanggal 8 sampai tanggal 11 maret itu, menghabiskan anggaran berkisar 8 sampai 10 juta rupiah, ditambah lagi kegiatan Bimtek yang sekarang sedang berlangsung, rasanya sudah besar pasak dari pada tiang, saya yakin, teman Kades yang mengikuti Bimtek tersebut, sudah koyak bro hehehehe".
     Bila penilaian masyarakat awam terkait pelaksanaan BIMTEK kepada sebagian Kepala Desa asal Kabupaten Lingga yang dilaksanakan 3 kali berturut-turut diluar daerah dalam bulan yang sama (Maret 2023-red) adalah suatu pemborosan anggaran dana desa, bagaimana pula penilaian para petinggi di Kabupaten Lingga atau yang lebih dikenal dengan "Bunda Tanah Melayu" ?.
     Wajar bila masyarakat menyoroti dan bersuara lantang bila ada kegiatan yang diduga telah "menghambur-hamburkan" uang desa, sebab keuangan desa tersebut juga berasal dari pajak yang dipungut dari masyarakat, sederhananya bahwa uang desa itu adalah uang rakyat, jadi jangan sesukanya aja untuk mempergunakan atau membelanjakannya, pahami itu.
Penulis : Suryadi Hamzah.
Diedit   : EDYSAM.




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ