Bangunan Terlantar.

Melihat Bangunan Ditelantarkan, Masyarakat Menjadu Marah, Muak ?.

Rabu, 08 Maret 2023 - 15:20:31 WIB Cetak

     (Momenriau.com Lingga). Dalam tenggang waktu sudah cukup lama, sebuah bangunan permanen yang kononnya adalah diperuntukkan buat gedung "pemuda" di Kabupaten Lingga, terletak diseputaran Jl. Istana Robat kota Daik, sampai saat ini masih kesepian, seakan-akan tidak bermanfaat bagi manusia.
    Walaupun sudah terlalu lama "ditelantarkan", sepertinya tidak ada yang peduli, baik masyarakat awam dan atau pihak-pihak tertentu, sehingga terkesan masyarakat sudah "apatis" menyikapi kinerja pengelola pemerintahan di Kabupaten Lingga tersebut. Anggaran yang ada di Pemkab Lingga, mau dibuat apapun, masyarakat seakan-akan tidak peduli lagi dan masyarakat merasa jijik dengan karakter "pencitraan-pencitraan" dengan agenda seremonial yang terkadang memuakkan bagi masyarakat.
   Dikutip dari media Cahayanewskepri.com, sebuah pemberitaan yang berjudul "Terkesan Ditelantarkan, Gedung Yang Cukup Elegan Itu Kini Diduga Sudah Seperti Menjadi Rumah Hantu", ditayangkan pada hari Rabu, 8 Maret 2023, seseorang putra asli kelahiran Kabupaten Lingga Zulkarnaen, S.Pd.i, merasa kesal melihat "Gedung" dimaksud seperti tidak dimanfaatkan, sehingga terkesan mubazir. Selain masyarakat, Zulkarnaen, S.Pd.i juga dikenal sebagai Ketua Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) DPC Kabupaten Lingga juga mengatakan, "Sebagai seorang insan pers, saya cendrung melihat ada kesan pembiaran dalam pengelolaan Gedung Pemuda yang ada di Kota Daik itu, saya perhatikan sudah sejak lama ini, Gedung Pemuda itu tidak dimanfaatkan, bahkan pembangunan gedung itu seperti program gagal, sisi-sisi bangunannya saja saat ini sudah banyak yang rontok, tulisan Gedung Pemuda yang dulu sempat ada, saat ini sudah tidak kelihatan lagi, hilang lenyap entah kemana?”.
    Lain lagi menurut sekelompok masyarakat Daik yang enggan disebutkan nama mereka dalam tuulisan ini, bahwa mereka itu sudah pesimis melihat kinerja Pemkab Lingga yang dinilai tidak mampu memanfaatkan keterbatasan APBD, sehingga proyek yang direncanakan tidak bermanfaat dan cendrung mubazir, sehingga menimbulkan kerugian pada keuangan negara dan atau keuangan daerah.
    Ada juga sekelompk masyarakat, karena keberadaan bangunan permanen yang cukup keren tersebut masih berdekatan dengan Gedung Kantor DPRD Lingga, sehingga para wakil rakyat turut menjadi bulian dan masyarakat mengatakan, "apakah mereka tidak tau ya, bahwa mereka itu punya kewajiban mengawasi kinerja Pemkab, seharusnya para wakil rakyat tersebut mempertanyakan kenapa bangunan Gedung tersebut tidak dimanfaatkan, atau mereka juga sudah tidak begitu peduli lagi dengan kinerja Pemkab".

    Sebaiknya, Pemkab Lingga, mulailah menginventarisasi semua proyek yang sudah dikerjakan, kemudian mengevaluasi terkait azas kemanfaatan setiap proyek yang sudah ada. Lebih baik terlambat mengevaluasi dari pada membiarkan aset terlantar kemudian ambruk tanpa berguna. Perlu untuk diingat, bahwa membangun yang dannya bersumber dari APBN dan atau APBD itu artinya sudah mempergunakan uang rakyat, jadi pahami itu. Sehingga, pembangunan yang mubazir, berpotensi membuat rakyat muak, benci, marah, jijik dan lain sebagainya.(EDYSAM).
 




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ