ROKANHILIR - Berbeda dengan apa kata Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian saat dilakukan mediasi di kantor Bupati Rabu (31/8/2022) kemarin. Aktivis bongkar barang di Bagan Batu diberhentikan oleh Upika Bagan Sinembah.
Pantauan di seputaran Jln Jenderal Sudirman Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan, Kamis (1/9/2022) sekira pukul 12.00 WIB, aktivitas bongkar barang diberhentikan oleh Upika, dimana pada saat itu dipimpin oleh Sekcam, Khalikul Amri.
Selanjutnya Sekcam bersama Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Jhon Firdaus serta Danramil 03/Bgs Kapten Inf M. Manurung menuju sekretariat PUK SPTI-SPSI kubu H Fuad.
Pada kesempatan itu, Upika bertemu langsung dengan ketua PUK, Lukman Samosir dan beberapa anggota buruh.
Sekcam menyampaikan bahwa berdasarkan surat pemberitahuan bupati terkait aktivitas bongkar barang yang diserahkan kembali ke toko, bukan oleh organisasi serikat pekerja dari kedua kubu.
Hal itu dilakukan guna menciptakan situasi yang kondusif sehingga tidak terjadi pertikaian.
Namun hal itu langsung dibantah oleh Ketua PUK, Lukman Samosir bahwa aktivitas bongkar barang tidak membawa bendera organisasi.
Hal itu juga, lanjutnya, seperti apa yang disampaikan oleh Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto dan Dandim 0321/Rohil Letkol Inf Muhammad Erfani saat pertemuan dengan bupati dan Forkompinda saat aksi demontrasi kemarin.
"Bapak Kapolres dan Bapak Dandim saat pertemuan kemarin mengatakan bahwa aktivitas bongkar barang tidak dihentikan, kalau orang toko sudah nyaman dengan buruh yang biasa bongkar, silahkan dan bahkan beliau siap mengawal," tegas Lukman.
Lukman kembali menegaskan bahwa aktivitas bongkar barang toko hari ini tidak membawa nama-nama organisasi serikat pekerja akan tetapi atas nama masyarakat.
Karena kata Kapolres akan dikawal, Lukman pun mengajak pengurus angkutan Kalimantan Jaya ke Polsek bahwa mereka butuh tenaga bongkar yang tidak membawa bendera organisasi.
"Jadi kalau bahasa saya ini tidak benar, silahkan bapak Kapolsek menanyakan kepada pak Kapolres, bapak Danramil silahkan berkoordinasi dengan Dandim," tegas Lukman kembali.
Mengetahui itu, Sekcam Bagan Sinembah pun mempersilahkan agar aktivitas bongkar barang kembali dilanjutkan mengingat cuaca sudah mulai mendung.
"Jadi intinya kedatangan kami Upika disini untuk mengindari bentrok sesuai dengan surat pemberitahuan bupati itu, dan kami bisa menjelaskan kepada kubu sebelah bahwa kegiatan bongkar barang tidak atas nama organisasi, tapi masyarakat," pungkasnya.
Tidak lama kemudian pengurus dari angkutan Kalimantan Jaya tiba di forum tersebut. Dimana, Upika menyarankan agar pengusaha angkutan berkoordinasi dengan pihak toko masyarakat mana yang akan digunakan untuk membongkar.
Apabila masyarakat yang biasa bekerja dibawah naungan SPTI-SPSI yang biasa bekerja, dipersilahkan dengan catatan mencatat nama-nama yang melakukan aktivitas bongkar barang dan melaporkan kepada Upika.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto usai mediasi perwakilan demonstrasi buruh SPTI-SPSI kubu Fuad di Kantor Bupati pada Rabu (31/8/2022) kemarin bahwa aktivitas bongkar barang tidak diberhentikan selagi tidak membawa nama organisasi.
"Silahkan, misalnya para pelaku usaha sudah nyaman dengan pelaku bongkar muat ya tak masalah. Karena yang dibekukan oleh bupati itu adalah SPTI nya, sesuai dengan surat pemberitahuan Bupati bukan orangnya atau pekerjaannya. Orangnya, pekerjaannya harus berjalan, karena kalau tidak ekonomi akan terhambat. Intinya, kita siap mengawal, siapa pun yang bekerja akan kita kawal agar tidak terjadi bentrok," tegas Kapolres.
Kapolres mengatakan bahwa intinya semua kubu ingin tetap damai dan semua ingin kerja seperti biasanya, dengan catatan tidak menimbulkan konflik sosial.
"Dan untuk hal itu kita silahkan saja, dengan catatan tidak ada menimbulkan konflik sosial atau bentroklah pada intinya. Dan harapan saya, dari kedua belah pihak akan terjadi konsolidasi dan terjadi rekonsiliasi," ungkap Andrian.
Pada kesempatan itu Kapolres juga mengungkapkan terimakasih kepada para demonstran yang telah menyampaikan aspirasinya dan seluruh personil Polres Rohil yang sejak dari pagi sampai sore telah berhasil mengamankan dan melayani aksi tersebut.
Aksi demontrasi tersebut juga berjalan dengan kondusif meski water Canon dan tim anti huru hara sudah dipersiapkan mengingat dalam surat pemberitahuan, rencana aksi massa berjumlah 3.000 orang.(Rls/Ndri)