JAWA BARAT-(MOMENRIAU.COM). Tasikmalaya selama ini dikenal dengan ikon sebagai kota Santri, tukang kredit, dan lain – lain. Padahal didaamnya banyak juga nilai – nilai sejarah dan budaya yang dimiliki oleh Tasikmalaya.

Wisata Budaya GENPPARI, Kunjungi Kampung Naga di Tasikmalaya

Senin, 29 Juli 2019 - 08:46:15 WIB Cetak

Kampung Naga yang merupakan sebuah dusun yang unik berada di tengah kondisi alam pedesaan yang sangat asri, dihiasi oleh pemandangan yang indah dengan udara yang sejuk.

JAWA BARAT-(MOMENRIAU.COM). Tasikmalaya selama ini dikenal dengan ikon sebagai kota Santri, tukang kredit, dan lain – lain. Padahal didaamnya banyak juga nilai – nilai sejarah dan budaya yang dimiliki oleh Tasikmalaya. Salah satu kampung budaya yang ada di Tasikmalaya adalah Kampung Naga yang terletak di Desa Neglasari, kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.

Kampung Naga yang merupakan sebuah dusun yang unik berada di tengah kondisi alam pedesaan yang sangat asri, dihiasi oleh pemandangan yang indah dengan udara yang sejuk. Meskipun memasuki musim kemarau, tidak pernah dilanda kekeringan. Di dusun ini masyarakatnya memegang teguh adat istiadat dari nenek moyang yang dipatuhi secara turun temurun. Pada akhir pekan ini (27/7) Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) yang dipimpin oleh Dede Farhan Aulawi mengunjungi Kampung Naga sebagai bagian dari program kerja organisasi dalam melakukan wisata budaya.

Pada kesempatan ini, Dede menjelaskan bahwa Kampung Naga memiliki aturan adat tertentu yang mengikat seluruh masyarakatnya. Bahan bangunan untuk pembuatan rumah dan tata letaknya diatur oleh ketentuan yang mengikat semuanya. Jadi saat datang ke kampung Naga, para wisatawan akan disuguhi oleh pemandangan yang sangat berbeda. Di sini tidak ada listrik, jadi situasinya benar – benar unik dan sangat menarik. Ujar Dede.

Kampung ini dikelilingi oleh gunung, sawah – sawah dan sungai. Penduduknya sangat ramah dan tetap menjaga warisan budaya leluhur atau karuhunnya. Apabila ada warganya yang melanggar adat maka  dinilai tidak menghormati karuhun, dan bisa menimbulkan malapetaka. Itulah sebabnya seluruh warganya begitu taat dan patuh pada ketentuan – ketentuan yang ditetapkan sesepuh adatnya. 

“ Nah bagi siapapun yang mencintai wisata budaya, maka salah satunya berkunjunglah ke Kampung Naga ini. Sulit diungkapkan dengan kata – kata, tetapi setiap pengunjung pasti akan puas dengan kampung asri yang sangat menjunjung tinggi adat dan budayanya “, kata Dede mengakhiri percakapan.(nzr).




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ