Rokan Hilir - Tak kunjung juga dirampungkan, proyek drainase yang bersumber dari APBN di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau malah bikin banjir.
Pantauan di lokasi, tepatnya di Jln Lintas Riau-Sumut KM 03 Bagan Batu, Kelurahan Bahtera Makmur Kota Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, Ahad (17/04/2022) sekira pukul 16.00 wib, kondisi drainase hingga ke ruas jalan dipenuhi air guyuran hujan.
Air guyuran hujan itu terjebak di drainase yang belum rampung dikerjakan sejak hampir 2 bulan lalu itu karena tidak adanya pembuangan air.
Ketua RT 003 RW 004, Gali Juaharianto mengatakan genangan air hujan di drainase itu sangat membahayakan bagi pengendara yang melintas. Untung saja, selama air menggenang hingga ke badan jalan tidak terjadi kecelakaan.
"Belum rampung dikerjakan, entah apa sebabnya sehingga parit tidak ada pembuangannya," terang Gali.
Dia mengatakan, bentuk protes terhadap pelaksanaan itu juga sudah berulangkali dilakukan mulai dari keluhan pemilik toko hingga pada Kamis (14/04/2022) lalu ditebar bibit lele, pelaksana kegiatan tidak kunjung merespon.
"Kalau seperti ini, kementerian PUPR seharusnya bisa memberikan sanksi atau Finalti terhadap pelaksana kegiatan, sebab proyek ini seharusnya dibangun untuk bermanfaat bagi masyarakat malah sebaliknya, dan perlu diketahui pembangunan ini juga berkat partisipasi masyarakat dalam membayar pajak, bukan uang perusahaan pelaksana kegiatan," ungkapnya kesal.
Dikutip dari laman lpse.pu.go.id, proyek itu berjudul: Preservasi Jalan BTS. Provinsi Sumut - Simpang Batang dengan pagu anggaran sebesar Rp Rp. 83.417.935.000,00 dibawah kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam satuan kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Riau.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT. Lutvindo Wijaya Perkasa bernama Dani yang dikonfirmasi via WA di nomor 0812-3188-7××× tidak memberikan tanggapan dan terkesan bungkam. (Rls)