Sambut lebaran, event Bakar Tongkang ada apa dengan Jalan Nasional Ujung Tanjung-Bagansiapiapi

Senin, 10 Juni 2019 - 15:14:46 WIB Cetak

Bupati Rokan Hilir H Suyatno saat meninjau lokasi pembangunan jalan Bagansiapiapi Ujung Tanjung beberapa waktu lalu

ROKAN HILIR (MOMEN RIAU) – Jalan dari Bagansiapiapi-Ujung Tanjung sudah lama tidak dilakukan perawatan. Meski sebagian jalan sudah dilakukan pembangunan jalan baru, sebagian lagi jalan dari Bagansiapiapi-Ujung Tanjung dalam keadaan rusak dan berlubang.

Warga Bagansiapiapi, M Nizar, SE.MM mengatakan sangat patut bersyukur puluhan tahun menunggu akhirnya pusat mengabulkan permohonan Bupati Rohil di bangunnya jalan nasional yang memang menjadi tanggung jawab pusat.

“Namun kita juga berharap setidaknya rekanan pelaksana memahami bahwa di Rohil ada 2 event besar sedang di hadapi, yaitu lebaran Idul Fitri dan bakar tongkang. Minimal jika kerja tidak terkejar menyeluruh, seyogyanya ada rasa prihatin untuk menutup lobang-lobang yang menganga di beberapa titik rawan yang sangat membahayakan pengendara,” kata M Nizar 

Jelas M Nizar yang akrab dipanggil  AKAS menyebutkan, hal ini tidak dilakukan dari sisi kemanusiaan. Padahal  lubang-lubang mengangga itu toh  nantinya akan di perbaiki dan di aspal oleh rekanan (kontraktor) kedepannya.

“Menghadapi lebaran dan event bakar tongkang 2019, kita tahu tidak terkejar  teraspal semua jalan. Dapat jalan tertimbun rata oleh base jadilah. Sebab, banyak pengendara mengeluh dan sebaliknya bagi masyarakat  yang tidak paham seluk beluknya akan proyek perbaikan jalan ini, Pemda Rohil yang di persalahkan terutama Bupatinya,” ujarnya.

Dikatakan Akas, sudah berkali kali Bupati Rohil H Suyatno turun lapangan, serta menghimbau kepada masyarakat untuk juga membantu memantau kerja rekanan agar hasil kerja rekanan kedepannya bermutu bagus.

“Jangan di bangun hitungan bulan jalan rusak dan berlubang lubang. kita masyarakat Rohil yang menikmati baik buruknya hasil kerja kontraktor. Hal ini perlunya kita sebagai warga Rohil yang merasa ikut prihatin tidak ada salahnya mencoba menyuarakan lewat beragam cara dengan mengedepankan fakta-fakta di lapangan yang di rasakan pengguna jalan,” jelas Akas.

M Nizar Akas meminta maaf jika komentarnya beda dengan saudara-saudara kita yang mungkin memakai mobil mewah. “Baik lobang kecil maupun keriting jalan tidak merasakannya. Tapi bagi kami yang naik motor, wallahu 'alam,” gumam M Nizar Akas. 

Laporan: Puspa Sari




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ