TNI Siap Hancurkan Seluruh KKB Di Tanah Papua

Ahad, 02 Mei 2021 - 09:12:27 WIB Cetak

Momen Riau (Militer) - Kian beringasnya  anggota KKB yang sudah melampaui batas kemanusiaan sudah tidak bisa ditoleransi. "Ini sudah termasuk pelanggaran HAM berat" ungkap salah satu warga bernama Roni dalam kelompok masyarakat di Riau ketika dikonfirmasi perihal KKB yang telah membunuh masyarakat sipil di Papua. Seluruh element masyarakat Indonesia diluar West Papua sangat mendukung tindakan Pemerintah.

Karena hal ini, prajurit TNI dari Yonif 315/Garuda ini pun akhirnya ditugaskan untuk memberantas kelompok tersebut.

Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanton ini melakukan pengecekan para personel sebelum diberangkatkan untuk menghabisi KKB Papua.

Dilansir Sripoku.com, pengecekan ini dilakukan pada Selasa (27/4) di Markas Yonif Garuda Kota Bogor, Jawa Barat.

Para personel ini diminta menjalani tugas dengan rasa yang sangat bangga.

“Pertahankan dan tingkatkan reputasi yang telah dimiliki, maka tidak ada alasan untuk gagal dalam operasi,” kata Mayjen TNI Nugroho.

Apa sajakah kehebatan Yonif Garuda yang punya julukan ‘Pasukan Setan’ ini?

Para prajurit TNI di kesatuan yang berjuluk ‘Pasukan Setan’ ini rupanya telah dilatih menembak runduk alias Sniper.

Sebagai tambahan informasi, ‘Pasukan Setan’ ini merupakan julukan untuk Batalyon Infanteri 315/Garuda atau Yonif 315 Garuda saat awal pembentukannya.

Melansir dari Wikipedia, pada tanggal 20 Agustus 1947 di daerah Cirebon terbentuk satu Kompi yang diberi julukan ‘Pasukan Setan’.

Rupanya, Kompi ini beberapa kali berganti nama hingga pada 1 April 1952 resmi diberi nama Batalyon 315/Garuda.

Dilansir Instagram @yonif_315_garuda, prajurit Yonif 315/Garuda baru saja dilatihkan menembak sniper.

Hal ini guna mempersiapkan Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) di Papua.

Latihan tersebut dilakukan pada Jumat (19/4) di lapangan tembak Ciampea, Bogor.

Komandan Batalyon Infanteri 315/Grd, Mayor Inf Aryo Priyoutomo pun memimpin langsung latihan menembak runduk ini.

“Pada pelaksanaan latihan ini telah direncanakan sedemikian rupa sehingga sasaran latihan ini dapat meningkatkan kemampuan para prajurit bagi para penembak runduk yang akan melaksanakan Tugas Operasi Pamrahwan Papua,” ujarnya.

Sebelumnya, para prajurit pun dibekali materi teoritis mengenai cara membuat kamuflase atau penyamaran, observasi medan serta teknik mengeksekusi sasaran.

Para prajurit ini juga dilatih agar kamuflase mereka tak terdeteksi oleh penglihatan musuh ketika melaksanakan tugas observasi medan dan juga sasaran.

Selanjutnya, para prajurit Yonif 315/Garuda ini menjalani praktik langsung latihan menempak runduk di lapangan.

Secara bergilir, mereka pun diberikan kesempatan untuk mencoba dan mempraktekkan teknik maupun taktik sebagai penembak runduk.

Senapan yang digunakan adalah dengan sistem bolt Action ini menggunakan munisi kaliber 7,62 x 51mm dengan bobot 6,82 kg.

Selain itu, senapan ini juga memiliki panjang laras 650mm yang ditambah dengan teleskop.

“Dalam pertempuran, penembak runduk memegang peran penting untuk bisa melumpuhkan lawan dari jarak jauh.

Biasanya para penembak runduk ini tidak hanya digunakan untuk operasi penugasan melainkan juga menjalankan penugasan khusus seperti pengamanan VIP dan VVIP,” tandasnya. (Alpin)




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ