Kartu Garda

"Hilangnya Kesaktian Kartu Garda Terbilang?".

Ahad, 22 November 2020 - 19:51:28 WIB Cetak

Kartu "GARDA & TERBILANG".

"Hilangnya Kesaktian Kartu Garda Terbilang?".


     (Momenriau.com Lingga). Mulai muncul perbicaraan, hampir diseluruh daerah Kabupaten Lingga, kicauan tentang hilangnya kesaktian kartu "GARDA & TERBILANG" yang diluncurkan atau diterbitkan pada beberapa tahun silam, persisnya pada waktu Last Minit menjelang minggu tenang di evans kontestasi pilkada, seperti saat ini.
     Sekira pukul 10:59 Wib pada hari Minggu, awak media kami mendengar bunyi lonceng tanda masuknya pesan WhatsApp, setelah dibuka, maka terlihat bahwa ada pesan video & audio.
     Kemudian, satu menit berselang, masuk pula pesan WhatsApp kepada awak media kami, pada hari Minggu (22/11-2020), tepatnya pukul 11:00 Wib, setelah dilihat pesan tersebut mengirimkan foto tiga lembar kartu berlogo seperti burung dengan tulisan " GARDA & TERBILANG".
     Setelah dianalisa oleh awak media kami, maka kedua jenis pesan WhatsApp yang masuk tersebut, kedunya sama-sama berkaitan tentang masaalah kartu "GARDA & TERBILANG" dimaksud.
     Setelah mendengar suara warga yang terekam didalam pesan video & audio, tersirat sesuatu perasaan kekecewaan yang mendalam didiri warga tersebut sampai-sampai tercetus kata-kata yang kurang manis didengar.
     Berikut kutipan kalimat yang tercetus didalam video & audio dimaksud, "kartu gardanya tu kemaren, kalau saya boleh cerita sedikit, itu hanya karton harga dua ribu lima ratus, digunting-gunting dijadikan dua puluh lembar, diprint jadi kartu garda".
     Ada juga suara lainnya,"garda huiiii, program gagal pak eee, jangankan untuk kita berobat masuk rumah sakit, baru ditunjukkan kepada petugas rumah sakit saja, langsung ditanya perawat, ini kartu apa paak".
     Kemudian ada juga suara yang menyebutkan," kartu, itu termasuk saya yang membagi-bagi dilapangan, setelah seseorang menjabat, kartu garda itu tidak berguna sama sekali".
     Yang memilukan hati, ada suara yang mengatakan," ini bukan kartu berobat, hanya untuk mencari suara aja pak".
 
     Menganalisa apa yang dikatakan oleh sumber melalui video & audio tersebut, rasa kekecewaan yang mendalam dan membekas dihati sebagian masyarakat Lingga, jelas bisa dijadikan sebagai sesuatu sikap yang militan atau tidak bisa lagi mau diobati. Meskipun bisa diobati, namun bekasnya hampir tidak ada obat yang mampu menghilangkan hal tersebut. (edysam).
     




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ