H. Alias Wello, S.ip M.tr. I.P, memimpin Rapat Upaya Penanganan Corona Virus Disease (Covid19) Kab. Lingga.
Lima Keputusan Dihasilkan Dalam Rapat Upaya Penanganan Corona Virus Disease (Covid19) Kab. Lingga.
Percepatan penanganan Corona Virus Disease (Covid 19 - red), pada hari Selasa (24/03-2020) tepatnya mulai pukul 20:15 Wib s/d pukul 21:30 Wib bertempat di Gedung Daerah Jalan Pagoda Indah Nomor C-20 Dabosingkep Kec. Singkep Kab.Lingga, dilaksanakan rapat koordinasi lanjutan gugus tugas.
Acara rapat yang sangat penting tersebut, dihadiri Bupati Lingga H. Alias Wello, S.ip M.tr I.P, Ketua DPRD Kab. Lingga Ahmad Nashirudin, Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar, S.sos, Sekretaris Daerah Kab Lingga Drs. Juramadi Esram, Asisten I Pemkab Lingga Rusli Ismail, Kapolres Lingga AKBP Boy Herlambang S.ik M.si, Danlanal Dabo Singkep Letkol Laut (P) Zulfahmi, SE M.tr Hanla, Danramil Dabosingkep diwakili Babinsa Kelurahan Dabo Serka Zulkifli, Kabag OPS Polres Lingga Kompol Rusdwiantoro, Kadishub Lingga Selamat, Kaban Kesbangpol Lingga Armia, S.pd, Kadinkes Lingga Drs. Syamsudi, Dirut RSUD Dabo dr. Bukit Tuarantayo Gultom, Ketua IDI Kab. Lingga dr. Indra, Kasatpol PP dan Damkar diwakili Kasi Ops Satpol PP Abdul Manaf, Kabag Humas Pemkab Lingga Jumadi, Kasubag Humas Pemkab Lingga Fikrizal, Ketua PSMTI Kab. Lingga Toni Karyadi dan para Camat se-Kabupaten Lingga.
Pada rapat lanjutan gugus tugas ini, Asisten I Pemkab Lingga Rusli Ismail antara lain mengatakan ;"tadi kami sudah rapat dan memanggil operator kapal dan tadi pak bupati yang langsung memimpin rapat, pada intinya pihak Operator Kapal mengikut saja kebijakan Pemda".
Bupati Lingga H. Alias Wello, S.ip M.tr. I.P menjelaskan ;"rapat lanjutan untuk untuk mempercepat progres dalam hal antisivasi virus Copid 19 ini, tadi kami sudah menggelar rapat dengan pihak operator kapal, dan sudah dapat kesepakatan dengan mereka bahwa insya Allah, pada tanggal 28 Maret ini kita akan menghentikan semua operasional Fery-Fery dari Kab Lingga keluar wilayah seperti ke Tanjungpinang dan Batam, maupun sebaliknya, dalam rentang waktu 2 (dua) Minggu kedepan".
Masih menurut H. Alias Wello, S.ip M.tr. I.P, pada rapat tersebut ;"pihak operator kapal tidak keberatan dengan catatan setelah 2 Minggu di evaluasi kembali, mengapa dipilih tanggal 28 Maret, karena ada pendapat, bahwa kita tidak boleh mengambil langkah drastis tanpa berkoordinasi dengan Forkopimda kita, karena ini menyangkut kepentingan banyak orang, kepentingan ekonomi dan kepentingan lainnya, oleh sebab itu rapat ini kami juga mengundang para Camat supaya ini dapat menyampaikan kepada aparatur diwilayah baik Lurah maupun desa-desa, jadi selama 14 hari kita terus akan evaluasi dan koordinasi".
"Kami juga membahas pengecualian hanya berlaku untuk angkutan barang, kita melakukan penyetopan terhadap penumpang, termasuk kapal Roro, dibatasi tidak boleh mengangkut penumpang selain barang, kalau untuk angkutan udara, tadi juga ada pemikiran untuk dilakukan penyetopan, namun ada pertimbangan lain, karena dua operator yaitu Perintis sudah menjadi kebijakan pusat, subsidi dari pusat dan kementrian, jadi kita tidak bisa mengambil langkah sepihak, sedangkan wings merupakan penerbangan regular, pemerintah daerah hanya memberikan subsidi, jadi artinya bukan otoritas sepenuhnya dari pemerintah daerah, jadi kalau kita melakukan langkah sepihak, ini untuk jangka panjang bisa saja mereka mengambil langkah sepihak untuk penutupan total, itu yang kita khawatirkan, karena kontraknya seperti itu, kemudian untuk pembiayaannya kita sudah selesaikan sebelum penerbangan itu dilaksanakan, intinya untuk transportasi udara masih dalam pengecualian, belum ada langkah penyetopan"; masih H. Alias Wello, S.ip M.tr. I.P menjelaskan secara datail.
"Hal-hal yang perlu diantisipasi bersama, apalagi ini momen mendekati bulan suci Ramadhan, sembahyang kubur, masa liburan, dipastikan anak-anak kita ini akan kembali ke kampung halaman, ini juga harus kita antisipasi, perlu kita pikirkan bersama-sama langkah ini , silakan menyampaikan hal-hal yang menyangkut dengan kebijakan ini (penyetopan kapal), saya juga ingin memastikan perdagangan dan industri tetap berjalan, dan kepastian ketersediaan sembako itu tersedia dan tercukupi dengan baik"; demikian H. Alias Wello, S.ip M.tr. I.P mengakhiri penjelasannya pada rapat lanjutan gugus tugas penanganan Covid 19.
Selaku Kadishub Lingga, Selamat menyampaikan dalam rapat antara lain :"sebelum kita mengambil langkah lock down (penyetopan), kami juga tadi telah berkoordinasi dengan Provinsi dan mereka mendukung, inisiatif ini, di Provinsi Kepri baru Lingga yang memulai, agar langkah-langkah yang diambil pemerintah Pusat juga didukung oleh Daerah , kemudian tadi kami juga koordinasi dengan Pihak Syahbandar intinya mereka mendukung dan mengikuti kebijakan Pemerintah Daerah".
Kapolres Lingga, AKBP Boy Herlambang S.ik M.si didalam rapat tersebut menyampaikan ;"kami dari Pihak Kepolisian meyambut baik upaya ini, karena untuk mengurangi dampak Virus Corona, beberapa hal yang perlu diantisipasi dan kita fikirkan, terkait sembahyang kubur yang akan dimulai dari tanggal 29 maret, antisipasi apa dari kita, jika nanti tanggal 24 Maret s.d 27 Maret ini kita sosialisasi ini otomatis yang akan pulang sembahyang kubur akan pulang lebih awal berarti kita fokus dan All Out, harus siap untuk, thermal gun, Disinfektan, mengurangi dampak gejala virus ini".
"Nanti dalam sosialisasi dilibatkan semua pihak, agar tidak menimbulkan gejolak, semua harus bisa menerima, ini wabah sudah internasional jangan mau tunggu ada korban baru kita takut semua, dari pihak Kepolisan, TNI dan Pol PP, tadi malam kita sudah gerak, kita membubarkan kerumunan-kerumunan masa, masih ada juga warga kita yang hobi ngumpul, malam ini juga ada yang melaksanakan pesta nikah, tim sudah turun dan memberikan batas waktu"; demikian Kapolres Lingga antara lain menyampaikan dalam rapat tersebut.
Wabup Lingga, Muhammad Nizar, S.sos ;"saya ingin informasi, dari Dishub dan Dinkes, dalam waktu 5 hari ini setelah Pemda melakukan upaya deteksi suhu tubuh dipelabuhan domestik, saya ingin tahu penumpang yang masuk ke Lingga bertambah atau stagnan, dari Pengukuran Suhu mengarah kemana, sehat atau tidak sehat, jadi kita dapat memetakan, biar ada pembandingnya".
Bupati Lingga, H. Alias Wello, S.ip M.tr I.P ;"berdasarkan data yang disampaikan operator Kapal, 2 (dua) hari terakhir ini terjadi penurunan penumpang, kalau sehat atau tidak sehat, kita tidak punya data detail, suhu tubuh tidak dapat kita jadikan pembanding, seperti yang disampaikan dr. Indra tadi, panas tinggi, batuk Flu, bukan parameter, tadi saya juga sempat baca, Bupati Karawang tidak mengalami gejala apapun tapi positif corona, hal-hal yang sifatnya insidentil dan emegency Pemda harus sigap menyiapkan transportasi, blocking area (penyetopan kapal) perlu sosialiasi agar tidak ada gejolak terkait kebijakan ini".
Danlanal Dabo Singkep, Letkol Laut (P) Zulfahmi, SE M.tr Hanla menyampaikan ;"kita ini kan mengikuti programnya pemerintah, (antisipasi penyebaran virus Corona) kita harus bertindak tegas dengan alasan itu, karena ini bukan keputusan Lingga, ini kita harus tegas dan konsisten (blocking area)".
Penyampaian Ketua IDI Kab. Lingga dr.Indra ;"mendengar apa yang disampaikan tadi, terus terang agak sedikit ngeri, kalau ada rencana masuknya ratusan atau ribuan orang ke Lingga (sembahyang kubur) dan ini menjadi potensi besar untuk terjadinya kasus pertama Covid di Lingga ini, perlu saya sampaikan dari tanggal 22 kemaren kasus temuan positif di Indonesia baru 514, sedangkan untuk hari ini jam empat sore tadi sudah 686 perkembangan sangat cepat, dengan sampel hampir masuk dua ribuan, daerah transmisi lokal sangat berbahaya, bukan hanya beban kesehatan menjadi beban daerah juga itu yang mungkin perlu kita pertimbangkan (bloking area)".
Pada rapat tersebut Ketua PSMTI Kab.Lingga menyampaikan ;"dengan adanya perkembangan penularan Covid 19, kami akan mengikuti semua keputusan Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga, Informasi yang kami dapatkan bahwa yang ikut sembahyang kubur dari luar sudah 90 % dibatalkan, sudah kami sampaikan kepada masyarakat agar mematuhi mahlumat Kapolri".
Setelah berjalan satu jam lima belas menit kurang lebih, Rapat Koordinasi Lanjutan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid 19) Kabupaten Lingga, maka dihasilkan keputusan bahwa ;
a. Operasional kapal ferry diberhentikan selama 14 hari mulai
tanggal 28 Maret 2020.
b. Pemkab Lingga akan menyediakan kendaraan taktis jika
terdapat situasi darurat yang dibutuhkan.
c. Diperindag Kabupaten Lingga dalam waktu dekat akan
melaksanakan operasi pasar terkait ketersediaan
sembako.
d. Mulai hari Rabu tanggal 25 Maret 2020 akan dilaksanakan
sosialisasi oleh masing - masing Camat dan Humas
Pemkab Lingga melalui penyebaran spanduk / pamflet /
selebaran dan melalui radio RBTM terkait pemberhentian
operasional kapal ferry.
e. Sesuai maklumat Bapak Kapolri agar kita tidak
mengadakan keramaian yang bersifat mengundang
massa.
(Kasubag Humas Pemkab Lingga/editor oleh edysam)