Azuan Helmi Meminta Pemerintah Harus Lebih Pro Kerakyat, Jangan Asal Naikan Dan Cabut LPG Subsidi Tapi Pengawasan Yang Harus Lebih Ditingkatkan.

Sabtu, 25 Januari 2020 - 17:32:15 WIB Cetak

SIMPANGKANAN-Pro dan Kontra wacana kenaikan harga liquid petroleum gas (LPG) sudah merambah ke masyarakat, terkait Program Kementrian Energi Dan Sumberdaya Mineral (ESDM) bakal mengubah skema subsidi harga gas elpiji 3 kilogram mulai semester II 2020. 

Hal tersebut memunculkan kembali Nilai kesengsaraan rakyat kecil yang betul-betul membutuhkan Subsidi tersebut semangkin terasa seperti yang disampaikan Tokoh Muda Rokan Hilir Asal Kecamatan Simpang Kanan ini Azuan Helmi menjelang wacana tersebut diberlakukan harga eceran Gas Elpiji tersebut hingah menyentuh harga 30 ribu sampai ke 35 ribu rupiah.

Azuan Helmi saat ditemui awak media momenriau.com Sabtu (25/1) mengkritisi dan menyampaikan hal yang berbeda terkait wacana kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram ini. Azuan menyampaikan bahwa pemerintah coba mencari solusi lain atas hal ini, sebab akan terjadi problem di masyarakat apabila subsidi gas elpiji 3 kilogram dicabut dan harga menjadi naik cukup dratis.

"Saya berharap pemerintah lebih bijaksana dalam menyikapi subsidi gas Elpiji ini jika dicabut pasti harganya tidak terkontrol lagi bahkan bisa dikatakan sesuka hati para distributor, sementara saat ini baru wacana akan diberlakukan tanpa subsidi sudah terjadi kelangkaan dengan harga yang sangat mencekik dimana pengawasan itu."Katanya.

Azuan Helmi menyampaikan Sangat jelas  wacana kenaikan ini dipengaruhi oleh pemasaran gas elpiji 3 kilogram yang tidak tepat sasaran, karena diperuntukan untuk rakyat miskin, tapi ternyata untuk ekonomi mapan juga menggunakannya sehingga menimbulkan pro dan kontra di masyarakat Sehingga kebutuhan gas elpiji 3 kilogram ini menjadi sangat tinggi.

"Setidaknya walaupun belum di sahkan rencana pemerintah mengubah penyaluran Elpiji  tersebut sudah sangat menimbulkan Spekulasi, mari kita cek dilapangan saat ini harga satu tabung Elpiji 3 Kilogram disejumlah kawasan di Kabupaten Rokan Hilir terutama di Kecamatan Simpang Kanan diatas harga rata rata mencapai 35 Ribu rupiah pertabung dikarenakan banyaknya masyarakat yang mampu bahkan pejabat maupun Pegawai Negeri bahkan sekelas Kepala Sekolah Negeri mengunakan Tabung 3 Kilogram Subsidi."Bebernya.

Dalam hal ini Sebagai Generasi Milenial Bangsa Ini yang kedepanya sebagai tokoh yang akan meneruskan pembangunan disegala sektor bangsa Ini sangat berharap baik melalui Bupati Rokan Hilir,H.Suyatno dan diteruskan kepada Menteri ESDM semoga sampai ke Bapak Presiden.Joko Widodo mengharapkan agar Pemerintah tidak menaikan harga Gas Elpiji tetapi mencarikan solusi penyalurannya yang tepat sasaran dengan Pengawasan yang Maksimal.

"Saya yakin pemerintah punya ide lain lah terkait migas khusus gas elpiji 3 kilogram ini saya sangat berharap jangan sampai dinaikan harganya tetapi langkah yang tepat mencarikan solusi lain dalam permasalahan  yang dihadapi saat ini. Walau bagaimanapun rakyat dilindungi UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 "Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" sehingga pemerintah harus lebih mementingan kepentingan ekonomi rakyat saat ini,"tegas Azuan Helmi.

Dijelaskan Oleh Azuan Helmi"Lihatlah Kondisi ini dan diperparah lagi dengan selisih harga elpiji subsidi dan nonsubsidi semakin tinggi. Sebagai gambaran, harga elpiji tabung 3 kilogram harga resminya Rp 20.000 atau kurang dari Rp 7.000 per kilogram. Sedangkan elpiji tabung 12 kilogram dijual seharga Rp 140.000 atau hampir Rp 12.000 per kilogram. Akhirnya, banyak pengguna elpiji tabung 12 kilogram yang turun kelas ke 3 kilogram disitu letak problemnya jadi pengawasan harus lebih ditingkatkan tidak dengan bahasa laporan asal bapak Senang semua beres."Pungkasnya.(Ndri)




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ