Kisruh KONI

Kisruh Kepengurusan KONI Kabupaten Bengkalis

Selasa, 10 Desember 2019 - 18:56:52 WIB Cetak

Kisruh Kepengurusan KONI Kabupaten  Bengkalis.

     Bengkalis - Dalam rentang waktu seminggu ini, terjadi kekisruhan internal kepengurusan "KONI" Bengkalis, berawal dari Penggantian Antar Waktu (PAW) pada salah satu pengurus KONI Bengkalis yang menjabat sebagi bendahara. 
     Kurangnya keterbukaan di kepengurusan KONI Bengkalis, terlihat dengan enggannya pengurus KONI menjawab konfirmasi awak media beberapa waktu lalu. 
     "Kekisruhan di internal Komite Olah-raga Nasional Indonesia (KONI-red) Kab. Bengkalis saat ini, dipicu adanya manipulasi agenda rapat pleno yang berujung terjadi pergantian antar waktu (PAW-red) pada  tubuh KONI itu sendiri".   
     "Diduga ada kecurangan, karena...faktanya, rapat itu sendiri tidak dilaksanakan dan ini jelas-jelas tidak benar, dampaknya akan berimbas pada kewibawaan KONI itu sendiri"; demikian ungkap sumber kepada awak media melalui WhatSapp pada hari Selasa (10/12-2019).
     Vovo sudarsono, salah satu pengurus KONI aktif hingga saat ini, kepada awak media mengatakan ;"tak pernah mengetahui adanya rapat pleno itu, apalagi rapat dengan agenda pergantian pengurus, undangan resmi saja tidak pernah ada bagaimana bisa diakui".
     Masih menurut Vovo ; "segala situasi yang bisa mencemarkan nama besar KONI tidak boleh terjadi, secara pribadi saya menyayangkan sampai terjadinya proses yang tidak patut itu, sebagai pengurus pun saya juga tidak pernah diberi kabar maupun diundang secara resmi jika benar KONI melaksanakanya".
     Vovo menambahkan ;"ini jelas kebohongan dan sangat terlihat, yang namanya rapat pleno KONI itu harus melibatkan semua jajaran pengurusnya, bukan berdasarkan siapa yang layak atau tidaknya untuk diundang sebagai peserta rapatnya, akan tetapi memang sudah menjadi kewajiban harus mengundang semuanya untuk terlibat didalam rapat yang katanya telah dilaksanakan itu, Vovo juga berpesan jika situasi negatif ini tidak segera diluruskan kembali maka tidak tertutup kemungkinan KONI akan terus alami perselisihan".
     Pengurus aktif lainnya Arbi, dengan fulgarnya mengatakan ;"saya juga tidak mengetahui adanya rapat pergantian pengurus KONI, yang saya ketahui saya pernah dihubungi oknum pengurus internal pada oktober yang lalu itu untuk dimintai tanda-tangan sebagai pengurus, kegunaannya untuk keperluan pembayaran gaji pengurus 2 (dua) bulan beber Arbi".
     Lanjut Arbi ;"disodorkan daftar absen dengan cara yang dipandangnya ada sesuatu mencurigakan seperti kolom absen dibuka tapi halaman pengantar lainnya ditutup, saya tidak punya kepentingan berkelompok dalam kepengurusan KONI, makanya saya berfikir positif saja ketika membubuhi tanda tangannya yang diminta pada waktu itu, dengan yang terjadi sekarang ini Arbi juga turut menyesali mengapa harus disalah gunakan untuk kepentingan yang tidak memberikan manfaat baik bagi KONI sendiri".
     Diambahkan lagi oleh Arbi ; "saya sebagai pengurus bersikap netral saja yang benar tetap saya akui, dan yang salah tak boleh dibiarkan".
     Sama halnya, pengurus KONI aktif lainnya Suherman ;"saya sama seperti rekan lainnya juga tidak mengetahui adanya rapat yang menetapkan pergantian pengurus, saya pernah di telfon sekitar bulan oktober pada tanggal 24, saya diminta untuk hadir rapat, yang saya ketahui rapat pada waktu itu fokus membicarakan tentang persiapan pelepasan para atlit Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) di Bengkulu, karena atlit asal Kabupaten Bengkalis turut berlaga di event tersebut mewakili Provinsi Riau bersama atlit dari daerah Riau lainnya juga, konsennya itu".
     "Diakui Suherman pernah juga diminta tanda tangani absen untuk pembayaran gaji dua bulan, dan absen itu bukan pada acara rapat tapi diluar rapat dan ia merasa kecewa jika benar tanda tangannya itu disalah gunakan tidak pada kebutuhannya".
      Turut memberikan pandangan dari mantan pengurus Binpres KONI yang lebih awal mundur, M.Reza Apriansyah, yang lebih akrab si panggil Aan boxer, mantan atlit nasional peraih mendali emas 6 kali berturut-turut pada olahraga beladiri Tarung derajat. Aan merasa prihatin dengan singkat mengatakan ; "mestinya KONI tidak melakukan hal-hal pembodohan ini dunia prestasi".(Team/Editor). 




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ