Pekanbaru - Puluhan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Rokan Hilir gelar aksi demo alias gruduk SKK Migas Pekanbaru untuk menuntut pencopotan Direktur Utama PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR). Aksi tersebut dilakukan lantaran PT. PHR melakukan pembiaran terhadap dampak lingkungan diwilayah Kabupaten Rohil.Jumat, 02 Mei 2025.
Muhammad Yusuf selaku Koordinator aksi yang juga sebagai Presiden Hipemarohi-Pekanbaru menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan akibat pembiaran PT. PHR terhadap dampak lingkungan diwilayah operasional nya. Dengan banyaknya kasus atau masalah lingkungan yang muncul, mulai dari kasus kecelakaan hingga kasus kematian.
Kami selaku masyarakat terdampak tentu tak terima dengan aksi keji PT. PHR dan Mitranya yang membabi buta menghisap kekayaan kami tanpa pertanggungjawaban yang jelas terhadap lingkungan dan masyarakat terdampak.
Oleh karena itu, esensi dari pada aksi hari ini adalah menuntut SKK Migas dan PT. PHR bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat terdampak yaitu dengan mengganti rugi baik secara moril maupun materil kerugian yang terjadi selama ini. Cetusnya M.Yusuf.
Ada 6 Point tuntutan dari HIPEMAROHI kepada SKK Migas diantaranya : Pertama. Meminta evaluasi SKK Migas PT. Pertamina Hulu Rokan karena telah melakukan pembiaran terhadap dampak lingkungan di wilayah operasionalnya selama ini.
Kemudian Kedua, Meminta SKK Migas dan PT. PHR bertanggung jawab atas kerugian yang dialami masyarakat yang terdampak selama hari ini dalam aktivitas PHR dan mitranya, baik itu kerugian materil maupun non materil.
Selanjutnya Ketiga. Meminta SKK Migas mencopot direktur utama PT.PHR dan pihak-pihak terkait lainnya yang menutup mata terhadap masalah lingkungan yang ada.
Keempat. Menuntut SKK Migas dan PT. PHR untuk segera melakukan tindakan pemulihan fungsi lingkungan atau melakukan Pengelolaan dan perlindungan Lingkungan dengan segera mungkin serta menjamin tidak ada lagi kelalaian yang sama di kemudian hari.
Kelima. Meminta SKK Migas dan PT. PHR untuk Melibatkan Perusahaan Lokal maupun Masyarakat lokal dalam upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan di wilayah Operasional tersebut.
Terakhir keenam. Dalam hal ini apabila SKK migas dan PHR tidak mengindahkan poin-poin tuntutan di atas selama 3×34 jam, maka kami pastikan akan terus menyuarakan dan memproses permasalahan ini hingga tuntas. Pungkasnya.
Dari pantuan tampak aksi tersebut sempat memanas, namun pihak SKK Migas komitmen akan menindaklanjuti dari pada apa yang menjadi tuntutan HIPEMAROHI-Pekanbaru, yaitu akan menggelar forum yang melibatkan berbagai stakeholder seperti PT. PHR dan Pemerintah Daerah yang juga pastinya akan dikawal oleh Hipemarohi-Pekanbaru.
Usai pertemuan, Massa dari Puluhan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Rokan Hilir bergerak kemudian membubarkan diri dengan damai dan akan turun kembali berdemo dengan massa yang lebih besar apabila tutuntannya tidak ditindak lanjuti. (Tim).