(Momenriau.com Lingga). Publik terutama para ibu - ibu rumah tangga yang memiliki putera dan atau putri di Kabupaten Lingga (Khususnya yang berdomisili di ibu kota Kabupaten (Daik-red) yang juga disebut "Bunda Tanah Melayu", hari ini Senin (21/04 -2025) resah setelah membaca sebuah pemberitaan dimedia online dengan judul "Wakil Ketua I DPRD Lingga Miris Melihat Lokasi Museum Di Jadikan Tempat Mesum". Kami kutip dari narasi berita yang disuguhkan oleh media "metroIndonesia.co.id" tersebut, seorang anggota DPRD Lingga yang juga sebagai Wakil Ketua I DPRD Lingga Drs .H.Said Agusmarli mengungkapkan, "saat dirinya berkunjung ketempat penyimpanan barang-barang bersejarah milik Kabupaten Lingga, dirinya menemukan botol minuman keras dan alat kontrasepsi sejenis Kondom".
Terhadap bekas alat kontrasepsi (Kondom) dan bekas botol atau kemasan minuman beralkohol yang dijumpai oleh Agus Marli selaku wakil rakyat ketika mengunjungi lokasi "Museum" di Daik ini, sontak membuat para ibu, khususnya ibu rumah tangga yang memiliki buah hati yaitu putera dan putri wajar menjadi resah.
Beberapa orang ibu rumah tangga berdomisili di Daik Lingga yang enggan dipublikasikan jatidirinya, ketika awak media kami meminta tanggapan terkait pemberitaan tersebut dengan jelas merasa gelisah.
"Dengan merenungkan apa yang dikatakan pak Said Agus Marli tersebut, kami menjadi gelisah", kata seorang ibu kepada awak media kami pada sore Senin (21/04-2025) melalui sambungan selular.
Ditanya awak media tentang kenapa gelisah, ibu itu lalu menjawab, "kami gelisah karena dilokasi tersebut, ditemukan alat kontrasepsi dan bekas kemasan minuman beralkohol, tentu kami yang berdomisili di Daik, sebagai orang tua yang mempunyai putera dan putri, menjadi gelisah karena khawatir".
Dengan kekhawatiran ibu - ibu yang mempunyai buah hati atau putra putri remaja yang sedang meningkat dewasa, setelah mengetahui bahwa seorang Anggota DPRD Lingga yang nota bene wakil rakyat melihat (menjumpai) alat kontra sepsi dan bekas kemasan atau botol yang diduga beralkohol di lokasi seputaran "museum" di Daik Lingga, maka diharapkan, semua pihak berkompeten di Kabupaten Lingga tidak bersikap saling menuding, namun harus secepatnya melakukan pengawasan ketat terhadap "lokasi diseputaran museum di Daik Lingga tersebut".(Edysam).