PEKANBARU-Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Media, Riau Media Watch (RMW), Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., meminta media untuk melakukan investigasi dugaan pungutan yang dilakukan pihak SMP Negeri 1 Bagan Sinembah, Rokan Hilir (Rohil).

"Wartawan tidak perlu terprovokasi dengan omongan guru yang menyebut: 'Wartawan tak punya filter'. Sebab, itu hanya trik mereka untuk mengaburkan persoalan," kata Wahyudi di Pekanbaru (13/9).

Menurut Wahyudi, dugaan pungutan kepada siswa untuk dana pembelian rapor, dana perpisahan serta dana acara pisah-sambut kepala sekolah, memang tidak dibenarkan.

"Gubernur Riau, juga sudah mengeluarkan instruksi untuk melarang segala bentuk pungutan kepada siswa," katanya.

Menurut Wahyudi, wartawan, mesti melakukan investigasi dengan saksama, tentang dugaan pungutan ini. Baik jumlah maupun kedoknya, untuk apa?

"Peristiwanya mesti diinvestigasi secara tuntas. Sebab, tindakan itu, jika memang benar adanya akan sangat membebani masyarakat," kata Wahyudi yang juga Direktur Utama  Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center itu.

Wahyudi meminta Wartawan tidak perlu merespon setiap provokasi yang bertujuan memecah konsentrasi wartawan dalam bertugas untuk membongkar sebuah kasus.

"Bulatkan tekad untuk melaksanakan tugas jurnalistik. Insan Pers tidak pernah lepas dari sandungan. Diancam, dihina dan malah dianiaya hingga tewas," tegasnya.

Yang penting, menurut mantan Wartawan Majalah FORUM Keadilan, Jakarta itu, wartawan tetap menempuh cara-cara profesional dalam menjalanlan tugas.

Wartawan harus memiliki.nyali dan keberanian. Tidak boleh cengeng dan terlalu sensitif. Keberanian modal utama seoramg wartawan.

"Tetapi, harus tetap taat Kode Etik Jurnalistik. Yah Wartawan harus perkasa dan berani. Dan, harus beretika,"Pungkas Direktur Exsekutif Lembaga Pemantau Media,Riau Media Wacth.(Ndri)

---

 Editor : Andri