TANJUNG MEDAN -- Dalam rangka untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan menyusul adanya aksi demo organisasi SPSI-SPTI antara Kubu Hijrah terhadap SPSI-SPTI kubu H Fuad pihak TNI-Polri bersinergi melakukan pengawalan dan pengamanan. 

Aksi demo yang dilakukan di PMKS PT PKS di Kepenghuluan Sei Meranti kecamatan Tanjung Medan pada Senin (11/7/2022) ini menyusul munculnya dualisme kepemimpinan di organisasi tersebut. 

Dimana, kendati aksi demo itu tidak ada tindakan anarkis, namun kehadiran personil TNI-Polri ini juga setidaknya untuk meredam amuk massa.  Karena pada saat itu kubu Hijrah datang dengan jumlah massa sekitar 120 orang,  sedangkan dari kubu H Fuad 45 orang. 

Dandim 0321/Rohil, Letkol Inf Muhammad Erfani SH MTr (Han) yang dikonfirmasikan melalui Danramil 02/TP, Lettu Cba (K) Karnilawati membenarkan turunnya tim gabungan TNI-Polri tersebut. 

Dijelaskan Danramil, bahwa sepanjang aksi tersebut SPSI kubu Hijrah memaksa masuk untuk melaksanakan bongkar muat TBS sawit. Sedangkan,  SPSI Kubu H Fuad hanya bertahan menduduki Veron PKS (tempat pembongkaran TBS).

" Selain itu SPSI Kubu Hijrah menuntut penggantian pengurusan SPSI PUK PT PKS mulai dari Ketua sampai Bendahara," ujarnya. 

Danramil juga menyampaikan, bahwa tidak ada orasi apapun dalam aksi tersebut. " SPSI Kubu Hijrah menguasai keadaan dilapangan, baik bongkar muat maupun pembayaran SP dari mobil angkutan," terang Karnilawati. 

Kendati demikian, masih menurut Danramil lagi selama aksi berlangsung,  aktivitas di perusahaan tersebut tetap berjalan seperti biasanya. (min)

---