Oknum Guru SMAN 1 Bagan Sinembah Tinju Perut Siswanya dan Berujung Masuk Rumah Sakit

Oknum Guru SMAN 1 Bagan Sinembah Tinju Perut Siswanya dan Berujung Masuk Rumah Sakit

Rabu, 13 September 2023 - 15:30:09 WIB Cetak

Sumber Poto Facebook akun T Manalu RumaButar

BAGANBATU - GLS salah seorang siswa kelas X D SMA Negeri 1 Bagan Sinembah terpaksa harus dirawat di rumah sakit setelah dipukul oleh oknum guru agama sekaligus wali kelasnya, berinisial AF.

GLS yang saat ini tengah menjalani perobatan di RS Arifin Ahmad Pekanbaru tersebut sebelumnya sempat mendapatkan rawatan dari dua rumah sakit yang ada di Bagan Batu, yakni RS Indah dan RS Awal Bros Bagan Batu.

Seperti dalam postingan diakun Facebook milik keluarganya disebutkan, bahwa GLS tengah menunggu tindakan dari tim medis di RS Awal Bros Bagan Batu.

Menurut keterangan pihak RS Awal Bros, yakni masing-masing, Manager Marketing RS Awal Bros, dr Hety Yunita Claudia Pasaribu, Alvin membenarkan, bahwa pihaknya telah menerima pasien seorang laki-laki pada Rabu 6 September 2023 sekitar pukul 19.48 Wib.

" Dimana saat itu pasien tersebut (GLS,Red) datang bersama dengan keluarga ya dengan keluhan awal ketika masuk dengan alasan ingin kontrol seputar keluhannya yang dialaminya," ujar dr Hety Yunita Claudia.

Dimana sebelumnya, lanjut wanita yang akrab disapa dr Tata itu bahwa korban sempat di rawat di RS Indah Bagan Batu selama sekitar 3-4 hari.

" Ya menurut keterangan dari pihak keluarga, bahwa sebelum ke RS Awal Bros, pasien ini sempat dirawat di RS Indah. Dan semua tindakan juga sudah kita lakukan termasuk melakukan operasi, " tuturnya.

Setelah dioperasi, korban sempat pulang ke Rumah namun belum diketahui penyebabnya korban kembali ke Rumah Sakit Awal Bros untuk mendapat perawatan. Dan kini sudah dirujuk oleh pihak keluarga ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

"Sebenarnya kemarin kita cari tempat rujukan, tapi tidak ada yang kosong. Yang ada fasilitas untuk melakukan scanning semuanya penuh, makanya kita tunda, akan tetapi keluarga minta pulang dari Rumah Sakit, dan terakhir kita ketahui dibawa ke Rumah Sakit Arifin Ahmad," ungkap dr Tata lagi.

Peristiwa itu sebelumnya sempat ramai diperbincangkan warganet Facebook, pasalnya orangtua korban dengan akun sempat mengunggah postingan di akun T Manalu Rumabutar pada 3 September lalu dengan caption "Inilah korban pemukulan guru SMA Negeri," tulisnya.

Sementara akun Nurlena Manurung Nyo'nya Manalu diduga ibu korban dalam postingannya sempat heran apa yang menjadi penyebab sakit anaknya. 

Pasalnya, sakit yang dirasakan korban berkali-kali lipat itu diakibatkan dari pemukulan dan dari keterangan dokter karena usus buntu dan sakit dari bekas operasi usus buntu yang ditutup kembali karena usus buntunya tidak dapat diangkat serta akibat sakit dari usus besar yang mengalami pembengkakan karena infeksi.

"DUNIA TIPU-TIPU,sakitnya kau rasakan dek berkali-kali lipat,sakit dari akibat pukulan,sakit dari yg kata dokter usus buntu,sakit dari bekas luka operasi usus buntu yg di tutup kembali karena usus Buntunya gak dapat diangkat,akibat sakit dari usus besar yg mengalami pembengkakan karena infeksi......?" tulisnya.

"Itulah kata mereka yg pintar" itu.ohhh TUHAN kami semua berserah kepada_MU,kami melipat tangan,menutup mata meminta KESEMBUHAN buat adek kami ini karena kami yakin & percaya ENGKAU MAHA MELIHAT,MAHA MENDENGAR,MAHA PENYEMBUH,SEMBUHKANLAH adek kami ini ya TUHAN,bantu kami & dokter yg menanganinya,tunjuk obat yg terbaik untuk kami pakaikan pada adek kmi ini ya TUHAN????????????????????????," sambungnya di postingan yang sama.

Dalam komentar, akun Lumban Nabolak sempat bertanya "Sakit apa sebenarnya G ini". 

Lalu dijawab Nurlena bahwa awalnya didiagnosa usus buntu, setelah dioperasi pihak dokter menyebutkan usus besarnya bengkak. Karena infeksi, usus buntu tidak bisa diangkat kemudian dijahit ulang.

"Lumban Nabolak di bilang usus buntu Amang di operasi setelah di operasi baru dokternya bilang,usus besarnya bengkak Krn infeksi jadi usus Buntunya GK bisa di angkat jadi di jait ulang tanpa di angkat usus buntunya & bagaimana akhirnya blm Krn blm ketemu sama dokternya," jawabnya.

Dikonfirmasi terkait hal itu, dr Hety Yunita Claudia enggan menjelaskan karena hal itu termasuk data rekam medis yang tidak bisa disampaikan ke media.

"Itu termasuk data rekam medis pasien yang ga bisa kami sampaikan bang. Mohon maaf bang sebelumnya bukan kami menutup tutupi, kemarin dokter spesialisnya sudah jelaskan langsung ke pihak keluarga, dan yang bersangkutan mengerti bang," jawabnya.

Sementara itu Kepala SMA Negeri 1 Bagan Sinembah, H Sofyan yang ditemui di RS Awal Bros, Rabu (13/9/2023) siang tidak menafikkan adanya insiden pemukulan yang terjadi itu.

" Ya kita tidak menafikkan hal itu. Dimana kejadiannya sekitar dua pekan tepatnya Jumat (1/9/2023) lalu disaat jam sekolah. Saya saja baru tahu setelah korban itu mendapatkan perawatan di RS Indah," katanya.

Dan eksiden tersebut dilakukan oleh oknum guru menurut H Sofyan diduga karena kelalaian dari oknum tersebut. Dan menurutnya, bahwa oknum guru tersebut adalah merupakan wali kelas dari korban. 

" Seperti biasanya, setiap guru wali kelas itu selalu memberikan tindakan itu diduga karena dirinya lalai atau kesal karena selalu menerima keluhan dari banyak guru seputar kelakuan dari korban yang diduga karena sering cabut atau bolos sekolah," ujarnya.

Padahal, lanjutnya lagi selama ini telah diingatkan kepada seluruh guru dan wali kelas agar tidak melakukan tindakan fisik, dan membenarkan Oknum guru tersebut memukul bagian perut siswa berinisial G tersebut.

" Karena mekanisme sudah ada, jika memang anak melakukan pelanggaran, maka harus dilakukan pencatatan namun harus tetap diberikan pembinaan berupa teguran dan bimbingan, tapi ntah mungkin karena dirinya merasa malu yang disebabkan banyaknya laporan dari guru tentang korban ini, maka dirinya memukul bagian perut korban," terang Sofyan.

Dirinya juga menyebutkan bahwa seluruh biaya perobatan ditanggung oleh sekolah. " Kita tetap koperatif dengan selalu menjenguk dan menanggung seluruh biayanya selama di RS Indah," ungkap Sofyan.

"Intinya saat ini kita fokus penanganan siswa biar lekas sembuh, terhadap wali kelas yang bersangkutan sudah kita beri sanksi teguran untuk tidak melakukan perbuatan yang sama," imbuhnya.(Ndri)




Tulis Komentar +
Berita Terkait+
ƒ