Download our available apps

Layakkah "Pembohong" Di Jadikan Pemimpin Di Bumi Bunda Tanah Melayu ?.

(Momenriau.com Lingga). Dikutip dari laman media "JEBAT.ID sebuah pemberitaan yang ditayangkan pada hari Rabu (02/10-2024) dengan judul "Transfortasi Desa Marok Tua : Sentuhan Kepemimpinan Muhammad Nizar Menjadi Fondasi Masa Depan Lingga", yang mana didalam narasi pemberitaan tersebut ada menuliskan kalimat ; "Calon Wakil Bupati Lingga, Novrizal, dalam kampanye dialogis yang berlangsung di Desa Marok Tua pada Rabu (2/10/2024), menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Muhammad Nizar sebagai Bupati Lingga, Desa Marok Tua telah menjadi salah satu fokus utama pembangunan di kabupaten tersebut".

Masih dikutip dari laman media jebat ungkapan kalimat calon Bupati nomor urut 01 Novrizal yaitu ; "Jembatan yang sekarang berdiri kokoh di Marok Tua adalah bukti nyata bagaimana kepemimpinan Muhammad Nizar memberikan dampak signifikan bagi daerah ini. Ada peran besar dari pemerintah daerah di balik pembangunannya, dan ini tidak mungkin bisa tercapai tanpa komitmen yang kuat".
   Dengan narasi yang dilontarkan oleh Novrizal dalam kampanyenya di Desa Marok Tua tersebut yang seolah-olah bahwa  pembangunan jembatan tersebut berkat upaya M.Nizar selaku Bupati Lingga, sangat melukai hati masyarakat Lingga pada umumnya dan masyarakat Desa Marok Tua khususnya. Masyarakat menilai, isi kampanye Novrizal tersebut tentang jembatan yang sudah ada, adalah sesuatu tergolong penyesatan sejarah dan pembohongan publik. 
    Menurut masyarakat Desa Marok Tua, bahwa jembatan tersebut adalah berkat upaya H.Alias Wello saat beliau menjadi Bupati Lingga periode tahun 2016 - 2020 dengan meloby pemerintahan Propinsi Kepulauan Riau, bukan upaya M.Nizar. Jadi masyarakat menilai calon Bupati nomor urut 01 tersebut seseorang yang memiliki karakater "Pembohong Memuakkan".
    Kemudian, kami kutip dari laman media radarsatu.com dengan judul "Jembatan Anak Tiri Desa Marok Tua Di Bangun dengan Anggaran APBD 21 Miliar", ditayangkan sejak hari Senin (22/06-2020) narasinya antara lain menjabarkan bahwa ; "Plt Gubkepri H Isdianto meletakkan batu pertama pembangunan jembatan penghubung di Desa Marok Tua. Panjang jembatan itu sekitar 200 meter, lebar sekitar 4,5 meter dan dilaksanakan Tahun 2020 dengan APBD Kepri sekitar Rp 22,5 miliar. Acara berlangsung di Desa Marok Tua Kecamatan Singkep Barat, Minggu (21/06/2020). Bupati Lingga Alias Wello mengatakan dirinya merasa gembira dan penuh rasa syukur. Sebab, pembangunan ini telah lama dinanti. “Akhirnya jembatan anak tiri jembatan kayu di Desa Marok Tua ini, akan menjadi jembatan emas dengan sentuhan Bapak Plt Gubernur Isdianto Disebut jembatan emas, karena inilah jembatan terpanjang di Kabupaten Lingga,” kata Bupati Alias Wello.
    Pembangunan jembatan penghubung ini, sebelumnya sempat dialokasikan pada anggarkan APBD 2019 lalu, namun proyek tersebut gagal lelang.
    “Kemudian dianggarkan kembali pada APBD tahun 2020 ini dengan Rp13 miliar lebih dan tambahan sekitar Rp8 miliar pada APBDP. Dengan anggaran yang telah dialokasikan ini kita dorong OPD terkait yang mengerjakan pembangunan jembatan ini agar segera diselesaikan sebelum penghujung tahun,” ujar Isdianto.
    Dengan adanya fakta sejarah lewat jurnalistik dan tetap hidup sebagai jejak digital, maka kata-kata yang dilontarkan oleh Novrizal calon wakil Bupati Lingga dari nomor urut 01, dinilai masyarakat sebagai suatu pembodohan dan pembohongan serta menghilangkan jasa dan upaya Alias Wello dimasa lalu, dan tidaklah berlebihan bila "Noprizal mendapatkan predikat sebagai "PEMBOHONG".
    Oleh karena itu, pertanyaannya ;
"APAKAH SEORANG BERKARAKTER PEMBOHONG" layak untuk dijadikan "PEMIMPIN ?" di Bumi Bunda Tanah Melayu yang kental dengan adat-istiadat "KESATRIA" yang diwariskan oleh "Hang Tuah?".(Edysam).