UJUNG TANJUNG -- Dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kabupaten Rokan Hilir umumnya dan kecamatan Tanah Putih khususnya, Polres Rokan Hilir langsung menggelar Forum Group Discussion (FGD). 

Kegiatan yang dilaksanakan di aula kantor Camat Tanah Putih pada Jumat (25/4/2025) itu juga diikuti secara langsung oleh Danramil 02/TP, Kapten Arh Iswadi beserta anggota.

Selain itu juga turut dihadiri oleh Sekcam Tanah Putih, Kapolsek Tanah Putih, Kasat Binmas Polres Rokan Hilir, Lurah dan Datuk Penghulu se - Kecamatan Tanah Putih, RT/RW se - kecamatan Tanah Putih serta masyarakat.

Dandim 0321/Rohil, Letkol Kav Nugraha Yudha Prawiranegara SIP yang dikonfirmaskan melalui Danramil 02/TP, Kapten Arh Iswadi membenarkan adanya kegiatan tersebut.

Menurut Danramil, bahwa Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menjadi hal yang menakutkan di Provinsi Riau pada umumnya dan kecamatan Tanah Putih pada khususnya setiap memasuki musim kemarau.

" Untuk itu, sangat dibutuhkan peran aktif dari pemangku kepentingan terkait dalam mencegah terjadinya bencana ini di seluruh daerah," ujarnya. 

Mantan Danramil 05/RM ini juga mengakui penanggulangan Karhutla sangat penuh dengan tantangan, terutama di lahan gambut.

“Cukup banyak tantangan personel di lapangan, mulai dari lokasi yang tidak bisa diakses kendaraan hingga sulitnya mencari sumber udara untuk emisi api,” katanya kembali.

Oleh karena itu dirinya juga menyebutkan, bahwa untuk mengantisipasi terjadinya karhutla itu berbagai upaya terus dilakukan oleh semua pihak.

" Bukan hanya TNI-Polri saja, melainkan semua pihak harus saling mendukung dalam pencegahan dan juga penanganan Karhutla," tegas Kapten Arh Iswadi.

Danramil uga mengatakan ia juga membentuk dan melatih komunitas masyarakat peduli api (MPA) di daerah yang rawan kebakaran lahan dan hutan.

Dengan demikian, para relawan MPA sudah siap tempur dalam membantu pemadaman Karhutla di wilayahnya masing-masing.

“Kami juga mensosialisasikan pola buka lahan tanpa bakar ke masyarakat agar tidak terulangnya Karhutla di kemudian hari,” ujar Kapten Arh Iswadi. (min)