Hindari Budaya "Menjilat" Warisan Penjajah.

Kamis, 12 September 2024 - 12:52:00 WIB

(Momenriau.com Lingga). Diantara sekian banyak program H.Alias Wello S.IP.,M.Tr.IP, yang akrab disapa dengan panggilan akranya sebaga "AWE", sewaktu masih menjabat Bupati Lingga, tepatnya pada tahun 2020 lalu, pada waktu itu, dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat, salah satu programnya yaitu meningkatkan sarana kesehatan.

Suatu fakta yang sulit dan tidak mungkin bisa dibantah, karena ada jejak digitalnya seperti yang kami kutip dari laman media online Batam News, dengan judul "Pustu Desa Rejai di Lingga Naik Tingkat Jadi Puskesmas" ditayangkan sejak hari Sabtu (26/09-2020) tepatnya pukul 08.30 Wib.
     Didalam pemberitaan Batam News tersebut dituliskan bahwa "peningkatan status dari Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Rejai, Kecamatan Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga, mengalami peningkatan status menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Jumat (25/9/2020). Peningkatan status ini sesuai Surat Keputusan Bupati Lingga No 318/KPTS/VIII/2019.
    Bupati Lingga periode 2016 - 2021 adalah 
H.Alias Wello S.IP.,M.Tr.IP, sedangkan M.Nizar S.Sos selaku wakil Bupati saat itu,  cuma meresmikan apa yang telah diputuskan oleh H.Alias Wello S.IP.,M.Tr.IP, selaku Bupati Lingga, artinya, peningkatan status Puskesmas Pembatu (Pustu) menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) H.Alias Wello S.IP.,M.Tr.IP, (Awe).
    Dengan adanya jejak digital ini, merupakan salah satu rekam jejak H.Alias Wello S.IP.,M.Tr.IP, (Awe-red) yang memiliki kepedulian yang tinggi dan mendasar untuk melindungi masyarakatnya di Kabupaten Lingga agar bisa ditanggulangi secepat mungkin ketika mengalami masaalah kesehatan, khususnya masyarakat Desa Rejai Kecamatan Bakung Serumpun.
     Oleh karena itu, masyarakat khususnya di Desa Rejai Kecamatan Bakung Serumpun, diharapkan bisa cerdas menilai terhadap isu negatif yang ditiupkan oleh orang atau kelompok tertentu yang ditujukan kepada sosok H.Alias Wello (Awe). 
     Sebagai masyarakat yang berada di bagian "Bumi Bunda Tanah Melayu", khususnya di Desa Rejai, jangan "menghilangkan karya seseorang yang sudah berbuat yang baik terhadap masyarakat didesa Rejai seperti yang sudah silakukan oleh Awe" yaitu meningkatkan Puskesmaa Pembantu menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat.

Dikonfirmasi pada hari Kamis (12/09-1024) kepada Mustazar, sebagai salah seorang staf ahli Bupati Lingga (H.Alias Wello S.IP.,M.Tr.IP,-red) saat itu melalui sambungan telephone, dengan jelas beliau mengatakan, "seingat saya, peningkatan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Rejai menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat memang dizaman Bupatinya pak Awe".
    "Resam budaya harus tetap dipergunakan, karena resam budaya tersebut, tidak akan pudar karena sinar matahari dan tidak akan lapuk dimakan zaman. Maka dari itu, bersikaplah sebagai "Hangtuah" dengan prinsip "Raja bijak Raja disembah, Raja zalim Raja disanggah" dan pegang eratlah prinsip "bila benar katakan benar & bila salah katakan salah", hindari budaya "menjilat" warisan kolonial "Belanda" sebab, "Sikap mengambil hati untuk disayang" dengan "Sikap menjilat" itu dua hal yang berbeda.(Edysam)