"M.Nizar Sebagai Bupati Lingga, Dinilai Mengcewakan Masyarakat Sejak Tahun 2022 S/D Tahun 2024 ?".

Ahad, 01 September 2024 - 21:56:00 WIB

 (Momenriau.com Lingga). Didapat informasi dari masyarakat Desa Tanjung Kelit berinisial "RN" pada hari Minggu (01/09-2024) bahwa Dermaga Dusun II Secawar Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga, kondisinya sangat memprihatinkan, pada hal dermaga tersebut selama ini dipergunakan masyarakat untuk turun dan naik dari dan ke pompong atau perahu bila ingin menyeberang atau beraktifitas sebagai nelayan.

"Anak sekolah dan para nelayan bila melewati dermaga ditempat kami, di Dusun II Secawar Desa Tanjung Kelit, cukup menyedihkan, harus meniti tangga darurat, bila melewatinya, kalau habis diguyur hujan, agak licin", kata "RN" mengawali curhatnya.
    "Memang beberapa tahun yang lalu, kalau tidak salah, sudah pernah dipublikasikan oleh wartawan, agar mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Lingga, dan pada saat setelah terbitnya pemberitaan, memang ada petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga yang datang melihat dermaga itu, konon katanya Pemkab Lingga melalui Dinas Perhubungan, akan menyempurnakan dermaga tersebut", narasumber menambahkan penjelasannya.
    Beberapa tokoh masyarakat Kabupaten Lingga yang enggan ditulis jati dirinya, ketika diminta tanggapan terkait dermaga Dusun II Secawar Desa Tanjung Kelit, seperti sedikit heran mengatakan, "kalau benar sudah sejak tahun 2022 lalu kondisi dermaga itu demikian dan sudah pernah dipublikasikan, aneh rasanya kalau tidak diketahui oleh Bupati Lingga".
    Lebihlanjut tokoh masyarakat tersebut menambahkan analisanya dengan mengatakan, "akal sehat atau nalar sehat kita, tidak bisa menerima alasan apapun itu, karena, dalam tenggang waktu dirasa cukup buat menyelesaikan, namun dermaga yang kondisi demikian tidak bisa disempurnakan, apalagi ini menurut penilaian saya, sifatnya mendesak, kecuali Pemkab Lingga dalam tanda kutip tidak mau memenuhi keinginan masyarakat, khusunya masyarakat Desa Tanjung Kelit".
    Dimintai komentar tokoh yang peduli pembangunan Lingga, Ardiansyah yang juga dikenal sebagai Ba'in, pada hari Minggu (01/09-2024) dengan tegas beliau mengatakan, "secara kelembagaan saya mengkritik keras, setelah membaca, mendengar dan melihat foto kondisi dermaga Dusun II Secawar Desa Tanjung Kelit, serta mirisnya cerita masyarakat tentang ketidak Adilan pembangunan di Kabupaten Lingga, terutama daerah terpencil di pelosok pelosok kampung". 
    "Situasi ini tidak bisa dibiarkan kan, untuk itu tidak berlebihan jika saya berasumsi bahwa kepemimpinan Bupati Lingga saat ini, tidak berpihak pada rakyat kecil, oleh karena itu, sangat tidak layak untuk diteruskan", tambah Ardianayah. 
    Selanjutnya dengan nada tegas, Ardiasyah berucap, "saya mengingatkan pada masyarakat Lingga, tidak lama lagi kita semua akan melaksanakan pemilihan kepala Daerah, untuk itu, bijaklah memilih pemimpin kedepannya, kalau yang sedang berkuasa saat ini, sudah sarat dengan janji-janjinya, apakah kita mau terima tambahan janji baru lagi ?". 
    "Penguasa saat ini sudah sukses dengan menciptakan raja-raja kecil sembari memperkaya diri dan saat ini, mereka sepertinya saat ini, sedang menjalankan kepentingan politik praktis, demi memuluskan agenda selanjutnya, yaitu memperpanjang kekuasaan", kata Ardiansyah membeberkan analisanya.
    "Saya secara pribadi sangat kecewa dengan kebijakan kepemimpinan Bupati Lingga (M.Nizar-red) saat ini, saya ungkapkan ya, bahwa memang nama saya tidak ditulis dengan tinta emas dalam memperjuangkan Kabupaten Lingga, saya tidak pernah minta disanjung dan diberi penghargaan, saya cuma ingin melihat kampung halaman saya maju, berkembangang dan rakyatnya sejahtera, baik itu ekonomi, pendidikan, kesehatan, pembangunan yang merata tanpa diskriminasi, serta mempertahankan budaya dan sosial politik, bukan seperti saat ini, carut-marutnya birokrasi sehingga membuat masyarakat terlilit oleh berbagai kesulitan, oleh karena itu, jika penguasa punya rasa tanggung jawab atas janji dan sumpah jabatannya, harusnya malu dan secara jantan mengundur kan diri", ucap Arsiansyah seperti kesal.
    "Saya menghimbau kepada sahabat dan rekan-rekan yang menginginkan perbaikan secara total birokrasi di Kabupaten Lingga, mari kita renungkan kembali apakah kita masih ingin seperti ini ? yang mana daerah kita mendapat predikat sebagai salah satu daerah termiskin di Propinsi Kepri dan tertinggal dalam segala bidang, oleh karena yang cerdik pandai, ayo kita bangkit, kembalikan marwah negeri yang kita perjuangkan dulu, untuk itu, tiada jalan lain kecuali, lengserkan Bupati Lingga saat ini dengan cara demokratis sesuai peraturan per-undang- undangan yang berlaku yaitu pada tanggal 27 Nopember 2024 mendatang, pada momentum Pilkada", demikian Ardiansyah RA selaku aktifis LSM Peduli mengakhiri komentarnya.(Edysam).