(Momenriau.com Lingga). Beredar isu tidak sedap bagi Nelayan Kecamatan Senayang dan sekitarnya yang termasuk Daerah Pemerintahan Kabupaten Lingga Propinsi Kepulauan Riau yang mana "pasokkan minyak bersubsidi" kesebuah SPBU yang berada di Pulau Sebangka Kecamatan Senayang akan dikurangi mulai bulan Juni 2024 sebanyak kurang lebih 100 Kilo Liter.
Membayangkan menghadapi kondisi yang kemungkinan sulit untuk mendapatkan BBM bersubsidi, sehingga berdampak kepada pengurangan waktu kerja (waktu melaut-red) bagi para Nelayan dan bermuara kepada kurangnya penghasilan serta berdampak secara langsung kepada keperluan dapur dirumah tangga, sehingga saat menyampaikan informasi kepada awak media ini, kelihatan wajah suram sebagai nelayan yang merasa diperlakukan tidak adil oleh "Negara dalam hal ini lewat kebijakkan Pertamina yang mengurangi Suply BBM bersubsidi" dimaksud.
Dikonfirmasi kepada Kabag Ekonomi Pemkab Lingga Said Hendrik pada hari Selasa (04/06-2024), beliau membenarkan informasi dimaksud dengan mengatakan, "informasi itu benar ada saya terima, saya dapat info dari penyalur di Sebangka dan telah dilakukan konfirmasi ke Pertamina yang bulan sebelumnya disalurkan ke Lingga (khususnya SPBU Sebangka) 450 KL (Kilo Liter) menjadi 346 KL (Kilo Liter) pada bulan Juni 2024 ini".
Sorotan dengan rasa keprihatinan yang mendalam, Ruslan selaku Ketua HNSI Lingga menyampaikan kepada media ini dengan terbata-bata mengatakan, "sebagai orang yang sangat dekat dan sangat mengerti akan kehidupan para Nelayan, khususnya diseputaran Kecamatan Senayang, dengan isu pengurangan kuota BBM yang begitu besar oleh Pertamina, saya rasa itu kebijakkan yang tidak popule dan terkesan terburu-buru dan seperti tidak memikirkan dampak akan dirasakan oleh Nelayan. Oleh karena itu, saya berharap agar pihak Pertamina, turun dan kaji terlebih dahulu terkait dampak yang akan ditimbulkan dan dirasakan rakyat sebagai nelayan, setelah hal tersebut dilakukan, maka baru diputuskan apakah pengurangan kuota BBM bersubsidi dimaksud memang tepat untuk dilaksanakan ?".
Karena kebijakkan ini mengakibatkan keresahan dikalangan Nelayan Indonesia wilayah Kecamatan Senayang dan sekitarnya, masyarakat (khususnya Nelayan-red) meminta kepada pihak Pertamina, agar menunda pengurangan kuota dimaksud, sampai adanya kajian dampak yang akan ditimbulkan pasca pengurangan kuota BBM bersubsidi itu nantinya. Kepada Bupati Lingga M.Nizar S.Sos, agar segera menyurati pihak Petamina dan segera mengadakan pertemuan untuk mencarikan solusi yang terbaik bagi persoalan pengurangan kuota BBM Bersubsidi demi melindungi kepentingan rakyatnya khususnya masyarakat Nelayan Lingga. (Edysam).