BAGANSIAPIAPI- Sebanyak 60 an siswa SMA Negeri 1 Bangko saat ini diajarkan untuk bercocok tanam secara modern yaitu dengan cara hidroponik. Puluhan siswa tersebut di bimbing langsung oleh Kamalius ST pemilik Kamal hidroponik. Berbagai pengetahuan seputar bercocok tanam tanpa media tanah ini pun diikuti serius dan di pantau langsung oleh koordinator adiwiyata sekolah Rita Oktora.
Rita menyebutkan, hidroponik sendiri dipilih untuk memberikan siswa pengetahuan terbaru tentang dunia bercocok tanam sekaligus untuk mendukung program adiwiyata yang bertujuan untuk penghijauan.
"Jadi kenapa kami memilih menanam beberapa tanaman dengan cara hidroponik karena ini sebagai teknologi terbaru di dunia pertanian dan kita berharap kegiatan ini bisa memberikan siswa kita pengetahuan ter up to date. Tak hanya itu, dengan cara ini kita masih bisa bercocok tanam meskipun area tidak ada. Nantinya sayuran yang kita tanam ini, akan menjadi produk kita yang sekaligus sebagai wirausaha bagi SMA Negeri 1 Bangko," katanya Kamis (29/8).
Ditempat yang sama, Kamalius sebagai pembimbing mengatakan, saat ini pihaknya sudah sampai pada taham pendewasaan dimana beberpa minggu yang lalu sudah dilakukan pembibitan serta peremajaan.
"Ini kita masuk pada tahap pendewasaan, kemarin sekitar satu minggu kita lakukan pembibitan dengan menggunakan media rockwool dan sekam bakar yang kita campur dengan coco peat atau lebih dikenal dengan serbuk sabut kelapa. Ini ada empat tanaman yang akan kita tanam yaitu kangkung, sawi, selada dan bayam," terangnya.
Terkait sistem hidroponik, Kamal mengatakan sangat banyak keuntungan yang bisa di rasakan, dimana berkebun atau bercocok tanam bisa dilakukan tanpa media tanah hanya menggunakan media lain yang bisa terus menyempurnakan nutrisi yang didapat oleh tanaman.
"Keuntungannya sangat banyak, pertama itu bersih, kita tanpa pestisida, sayuran yang di hasilkan sehat, panen nya cepat karena penyerapan unsur makanannya itu sempurna. Nah dnegan dmeikian keuntungan lainnya adalah, kita bisa melakukannya dnegan jumlah yang besar, karena kita bisa mengatur pola tanamnya," tutupnya.