TELUK KUANTAN – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan yang sebelumnya merupakan Cabang Rumah Tahanan (Cabrut) dengan kapasitas 53 orang, kini hampir dihuni 400 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kenaikan kelas ini belum didukung dengan kelengkapan sarana dan prasarana serta peningkatan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Namun, jajaran yang dipimpin oleh Bejo ini tidak pernah patah semangat, alih-alih terus berusaha memberikan kinerja terbaik dalam memenuhi tugas dan fungsi.
Pada Selasa (29/11) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Mhd. Jahari Sitepu memberikan penguatan demi memberi semangat dan motivasi kepada jajaran pada Lapas Teluk Kuantan. “Sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, terapkan instruksi Direktur Jenderal Pemasyarakatan untuk melaksanakan Tiga Kunci Pemasyarakatan Maju dan Back to Basic. Diantaranya deteksi dini adanya gangguan kamtib, pemberantasan peredaran gelap narkoba, dan terkahir tingkatkan sinergitas dengan aparat penegak hukum lainnya. Plus Back To Basic yang artinya kembali mengimplementasikan prinsip-prinsip dasar Pemasyarakatan dalam pembinaan WBP," ucapnya.
Tidak lupa beliau juga mengingatkan jajaran untuk melakukan inspeksi jaringan listrik dan jaringan pengamanan, jeruji terali serta pagar pembatas. Jajaran tata usaha dan rumah tangga bertanggungjawab besar terhadap pemeliharaan sarana pendukung keamanan ini. “Bekerjalah dengan baik dan jujur, layani WBP sesuai dengan aturan yang berlaku, dan ingat jangan ada pungutan liar!. Jangan ada uang kamar. Jangan ada imbalan untuk pengurusan Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, Remisi, dan sebagainya. Pengeluaran WBP harus sesuai prosedur dan tanpa biaya (pungli). Tetaplah ayomi para WBP layaknya sahabat dan saudara,” tambah Jahari.
Kakanwil juga berpesan agar terus meningkatkan kolaborasi dan sinergitas yang solid di antara sesama keluarga besar Kemenkumham. “Kalau ada apa-apa di dalam blok, ada informasi di blok, segera laporkan kepada atasan. Jangan menjadi pengkhianat terhadap pimpinan, sebab komando dalam satu satuan kerja adalah pimpinan tertinggi, yaitu Kepala Lapas,” pesan Kakanwil.
Untuk mencegah terjadinya gejolak keributan yang tidak diinginkan di dalam Lapas, Kakanwil juga berpesan agar terus menjaga stabilitas harga pada kantin koperasi, melakukan pemeriksaan kamar hunian secara berkala serta memaksimalkan pemanfaatan warterlsuspas agar WBP tetap dapat berkomunikasi dengan keluarga masing-masing.
“Jika kalian melaksanakan amanah yang diberikan secara maksimal, bukan tidak mungkin suatu hari kelak kalian bisa menjadi Kepala Kanwil seperti saya. Jadi tetaplah berikan yang terbaik dan jangan pernah bosan belajar. Hormati dan sayangi ibu ayahmu serta keluarga kalian semua. Berdoalah, semoga Allah SWT menolong kita semua,” tutup Kakanwil.