Momenriau.com (Bagansiapiapi) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti belanja pemerintah daerah yang masih rendah hingga kuartal I 2021. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, total realisasi anggaran belanja daerah hingga Maret 2021 baru mencapai Rp 98,9 triliun atau 9,4 persen dari APBD.
Capaian ini lebih rendah dari periode yang sama pada 2020 yang sebesar 11,8 persen dari total APBN. Angka ini juga lebih rendah ketimbang realisasi pendapatan yang mencapai Rp 139,9 triliun atau 14,2 persen dari APBD.
“Kondisi pendapatan lebih tinggi, tapi belanja lebih rendah. Ini perlu jadi pelajaran agar pemerintah daerah menjadi motor penggerak ekonomi dengan instrumen APBD-nya,” ujar Sri Mulyani dalam rapat koordinasi pembangunan pusat 2021 yang ditayangkan secara virtual, Jumat, 29 April 2021.
Rendahnya realisasi belanja tampak dari simpanan pemerintah daerah di perbankan yang naik menjadi Rp 182,3 triliun atau lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp 177 triliun. Dibandingkan dengan Maret 2020, simpanan pemerintah daerah naik 2,7 persen secara year on year.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu melihat dana APBD yang masih tersimpan di bank belum dimanfaatkan untuk belanja oleh pemerintah daerah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Karena itu, pemerintah daerah masih perlu meningkatkan realisasi belanjanya guna mendukung jalannya perekonomian.
Perihal dari komentar Mentri keuangan Sri Mulyani Indrawati ini termasuk salah satunya di Kabupaten Rohil dimana pemicu laju pertumbuhan ekonomi masih mengacu pada realisasi APBD yang cepat dan maksimal. Dan lebih pentingnya peran SDM harus ditingkatkan agar mampu mengelola APBD yang efektif dalam merelokasikan belanja daerah.
Kepala daerah yang sekarang terbilang kurang maksimal dalam membangun ekonomi Kabupaten Rohil. Dan kepada pemimpin terpilih ini (Afrizal Sintong & H. Sulaiman) kedepannya harus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rohil lebih maju dari masa sebelumnya.
Editor: Alpin