Download our available apps

"Mengapa Ustadz Salmizi ST Memilih Melepaskan Jabatannya Sebagai Ketua DPD PKS Lingga ?".

(Momenriau.com Lingga). Seperti diketahui, bahwa partai PKS pada Pilkada Lingga 2024 ini, sudah memberikan ?ukungan kepada paslon nomor urut 01, sebagai seorang kader partai, logikanya, Ustadz Salmizi, tentu harus ikut berjuang untuk memenangkan paslon 01 tersebut, namun kenyataannya, Ustadz Emi begitu sapaan akrab Salmizi ST ini dipanggil, justeru berjuang untuk memenangkan paslon nomor urut 02 yaitu H.Alias Wello - H. Muhammad Ishak.

Kader sekaligus Ketua Partai PKS Kabupaten Lingga ini rela meninggalkan partai yang dikomandoi dan memberikan dukungan untuk Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lingga, H. Alias Wello-H. Muhamamd Ishak (AWe-BISA), karena dia (Uatadz Emi-red) menilai Kabupaten Lingga akan Lebih Maju bila dipimpin oleh pemimpin yang tegas dan visioner yang melekat pada karakter paslon nomor urut 02 (H.Alias Wello & H.Muhammad Ishak-red).
    Setelah Ustadz Salmizi ST mengumumkan secara pribadi, mendukung paslon H.Alias Wello -H.Muhammad Ishak dipentas Posko Pemenangan Awe Bisa di Dabosingkep pada Sabtu malam (12/10-2024), Salmizi ST mengajak masyarakat Kabupaten Lingga untuk memilih "Pemimpin Yang Memimpin, Bukan Sebaliknya, Pemimpin Yang Dipimpin" bila ingin melihat Kabupaten Lingga Lebih Maju. 
   Pemimpin yang memimpin memiliki inovasi dan pemikiran yang visioner, memilki program dan gagasan untuk melakukan perubahan dan untuk mensejahterakan masyarakatnya. 
    “Sudah terbukti pak Awe (Alias Wello) adalah sosok pemimpin yang memiliki ide dan gagasan yang visioner untuk memajukan Kabupaten Lingga. Bukan pemimpin yang hanya bisa melakukan rutinitas", kata Ustadz Emi.
    Dikatakan oleh Ustadz Emi, "pembicaraan tentang mendukung pasangan Awe-Ishak, sebenarnya telah dibicarakan bersama dengan Alias Wello dan Muhammad Ishak sejak awal. Namun pada perjalanan politik Partai PKS tempatnya bernaung memutuskan untuk mendukung calon pasangan lain. 
    Sebagai ketua partai, awalnya ia mengikuti arahan yang ditetapkan partainya. Namun, setelah hati nuraninya menolak untuk mengikuti arahan partai untuk mendukung Paslon di maksud,  kemudian memikirkan dengan baik, akhirnya pilihannya jatuh untuk mendukung Paslon AWe-BISA.
    “Ada tiga hal yang membuat saya mengundurkan diri dari Partai PKS, pertama saya sudah berjanji dengan Datok Ishak untuk mendukungnya. Kedua saya juga sudah berkomitmen dengan Pak Awe untuk berkontribusi dalam memenangkan AWe-Ishak karena memang satu pemahaman dengan program program yang tersebut dalam visi misi. Terakhir yang lebih penting adalah hati nurani saya yang berbicara,” beber Salmizi 
    Menurut Ustadz Emi, jiwa kepemimpinan Alias Wello dan Datok Ishak yang berdedikasi dalam pengabdian untuk kesejahteraan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Komitmen untuk tetap profesional dan menempatkan orang orang yang tepat di “kabinet” yang disusun dapat mendukung program dalam visi misi yang diusung. 
    “Kita semua berharap apabila diamanahkan pasangan ini bisa menjadi pemimpin yang berkeadilan. Pemimpin yang dapat mengakomodir harapan-harapan masyarakat", ustadz Emi mengakhiri. (Sumber : Tir/ Editor : Edysam).