Download our available apps

Dinkes Dumai membuka acara Pelatihan pencegahan & tata laksana gizi buruk pada balita di BAPELKES DINKES PROP.RIAU

Momen riaucom _  Baru-baru ini Dinkes Dumai membuka acara Pelatihan pencegahan & tata laksana gizi buruk pada balita di BAPELKES DINKES PROP.RIAUPEKANBARU, BAPELKES PROP.RIAU.

Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai pencegahan dan tata laksana gizi buruk pada balita. Kepala Dinas Kesehatan Dumai membuka acara pelatihan ini dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para tenaga kesehatan.

Kabid Kesmas Ibu Shintia Riza SKM M.Si hadir mewakili Dinas Kesehatan Dumai dalam memastikan keberhasilan pelatihan ini. Bersama-sama mari kita berkomitmen untuk melindungi generasi masa depan dari risiko gizi buruk.”Saya, selaku Kepala Dinas Kesehatan, merasa bangga dan bersyukur karena akhirnya, acara pelatihan ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan kesempatan bagi kita semua untuk bersama-sama mengingkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menangani masalah gizi buruk yang masih menjadi perhatian serius dalam bidang kesehatan”, ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai dalam naskah pidato pembukaan yang dibawakan oleh ibu.

Kabid Kesmas Dinkes Dumai. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam tentang tata laksana gizi buruk, mengenalkan metode diagnosa yang tepat, dan mengenalkan strategi perawatan yang efektif dan berdaya guna. Selain itu diharapkan pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan klinik dan tenaga medis lainnya dalam mengidentifikasi dini kasus gizi buruk, serta meningkatkan keterampilan dalam memberikan perawatan yang terintegrasi dan holistik kepada para pasien yang membutuhkan.  ( RMN )

Baca Juga

 

Sebagai tenaga kesehatan yang berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik, kita harus senantiasa menyerap profesionalisme dan kompetensi dalam tugas kita. Pelatihan ini hadir sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kita dalam mengidentifikasi, menilai, dan gizi menangani buruk secara tepat dan holistik. Selain meningkatkan kompetensi, mari kita juga tingkatkan kerjasama antarpetugas, antarinstansi, dan antarmasyarakat. Kolaborasi yang baik akan memperkuat sinergi upaya kita dalam menangani masalah gizi buruk ini, sehingga hasil yang dicapai akan lebih maksimal dan berkelanjutan.